kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,22   7,82   0.87%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prediksi arah IHSG awal Mei


Jumat, 28 April 2017 / 20:00 WIB
Prediksi arah IHSG awal Mei


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Setelah menguat dua hari berturut - turut di awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (27/4) lalu ditutup melemah 0,34% ke level 5.707,028. Pelemahan tersebut pun berlanjut hingga akhir pekan, Jumat (28/4) di mana IHSG terkoreksi 0,38% ke level 5.685,298.

Adapun pergerakan IHSG sepanjang pekan ini diwarnai oleh sentimen domestik maupun global. Pekan depan, investor bakal menunggu rilis data inflasi dan data GDP yang diprediksi akan tetap stabil.

Nafan Aji, Analis Binartha Parama Sekuritas bilang, selain aksi ambil untung, investor juga merespons kebijakan reformasi pajak Trump yang belum dijelaskan secara detail. "Sehingga pasar masih wait and see, terjadi capital outflow dan IHSG melemah," ujar Nafan saat dihubungi KONTAN, Kamis (27/4).

Padahal, sentimen global juga sempat menjadi obat kuat IHSG pekan ini lantaran Pemilu Prancis berlangsung dua putaran. Menurut Bima Setiaji, Analis NH Korindo Sekuritas, kemenangan Macron, salah satu kandidat yang unggul dan maju dalam putaran kedua, pada pekan lalu, memperkecil adanya kejadian semacam Brexit.

"Hal ini mampu meredam kekhawatiran investor atas kemungkinan bahwa Prancis akan meninggalkan blok mata uang Euro," ujar Bima kepada KONTAN.

Seperti diketahui, Emanuel Macron dikenal lebih pro pasar dibanding dengan Marine Le Pen yang dikenal sebagai tokoh anti globalisasi. Sehingga, kemenangan Macron tersebut direspons positif oleh pasar.

Selain sentimen global, rilis data emiten yang mencatatkan kinerja positif pada pekan ini turut mendongkrak kinerja IHSG. Jelas saja, beberapa emiten perbankan sempat memimpin penguatan yang menopang kinerja IHSG. Bima Setiaji bilang, emiten BBRI dan BMRI menunjukkan kinerja yang bagus.

Rilis data laporan keuangan emiten pada 1Q 2017 memang menjadi sentimen domestik yang mendominasi pergerakan IHSG pekan ini. Tak hanya itu, kebijakan Bank Indonesia untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya atau BI -day reverse repo rate untuk tetap bertahan di posisi 4,75% juga mengerek kinerja IHSG.

Adapun pelemahan IHSG hari ini, kata Bima, disebabkan oleh aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor sambil menanti rilis data PDB Amerika Serikat kuartal I 2017 yang diproyeksi melemah.

Dia bilang, menurut konsensus, angka PDB diperkirakan menurun menjadi 1,3% dari triwulan IV 2016 sebesar 2,1% . Selain itu, informasi yang disampaikan Trump terkait reformasi pajak yang belum jelas membuat pasar merasa tidak puas.

"Hal itu kemudian membuat bagusnya rilis kinerja keuangan beberapa emiten batubara dan konstruksi tidak dapat berkutik dan menahan pelemahan IHSG hari ini," imbuhnya.

Para analis memprediksi, perhatian investor pekan depan juga akan mengarah pada kondisi perekonomian dalam negeri. Pasalnya, akan ada rilis data inflasi dan GDP Indonesia yang diproyeksikan bakal stabil. Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas bilang, rilis data inflasi dan GDP Indonesia bakal mendongkrak kinerja IHSG pekan depan.

Namun, investor juga perlu mewaspadai adanya sentimen global oleh karena pidato Gubernur The Fed mengenai rencana untuk menaikkan tingkat suku bunganya. "Tapi peluangnya masih sangat kecil," ungkap Nafan.

Tak hanya itu, Gubernur The Fed juga akan meyampaikan pernyataan yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi. "Hal itu tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan efek hawkish," katanya. Jika ada efek hawkish, lanjut Nafan, rupiah bisa terdepresiasi, sehingga berdampak pada IHSG yang akan terkoreksi.

Sentimen tersebut, menurut Nafan akan membuat IHSG pekan ini bakal sedikit tertekan atau terkoreksi sehat. Apalagi, kebijakan ekonomi Trump terkait reformasi pajak belum secara jelas dipahami oleh pelaku pasar sehingga mereka memilih untuk tetap wait and see.

Dia pun memprediksi IHSG pekan depan akan bergerak pada range 5.550 hingga 5.850. Sementara Bima memproyeksi IHSG pekan depan masih akan melanjutkan penguatannya meski terbatas pada range 5.634 hingga 5.740.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×