kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Prabowo-Gibran Resmi Dilantik, Ini Daftar Emiten yang Bakal Cuan


Minggu, 20 Oktober 2024 / 12:13 WIB
Prabowo-Gibran Resmi Dilantik, Ini Daftar Emiten yang Bakal Cuan
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka serta akhir masa pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, perdagangan IHSG pada akhir pekan ditutup menguat 25,02 poin atau 0,32 persen ke posisi 7.760,06. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akhirnya resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024 - 2029 dalam Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10).

Terbentuknya pemerintahan baru sering kali membawa perubahan kebijakan ekonomi yang bisa memengaruhi pasar modal. Bagi para investor, hal ini menjadi momen yang tepat untuk mengevaluasi portofolio.

Founder Stocknow.id, Hendra Wardana menekankan kepada para investor tentang pentingnya fokus pada fundamental perusahaan serta memperhatikan sektor-sektor potensial yang akan berkembang.

"Untuk berinvestasi di pasar modal era pemerintahan baru, investor disarankan untuk fokus pada fundamental perusahaan dan menghindari saham yang volatilitasnya tinggi tanpa dasar fundamental yang kuat," kata Hendra kepada Kontan, Kamis (18/10).

Baca Juga: Rencana Prabowo: Insentif Pajak Properti & Bangun 3 Juta Rumah, Ini Dampaknya ke BBTN

Dalam jangka panjang, sektor-sektor yang terkait dengan teknologi, energi terbarukan, dan sektor keuangan yang solid akan menjadi pilihan yang baik. Sementara untuk trading jangka pendek, sektor konsumsi dan perbankan masih bisa memberikan peluang yang menarik.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan sejumlah kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintahan baru seperti program makan bergizi gratis bisa memengaruhi emiten sektor konsumer.

Adapun, pemotongan levy Crude Palm Oil (CPO) serta revisi Mitra Instansi Pengelola (MIP) batu bara juga mendorong emiten yang berkaitan.

Tonton: IHSG Kembali Naik, CEK 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 18 Oktober 2024

"Terlebih saat ini juga adanya pemotongan suku bunga  bisa memengaruhi emiten properti ataupun semen," ucap Azis.

Direktur PT Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus juga menerangkan emiten konsumer, poultry dan kesehatan akan terpapar dampak positif dari sederet program di pemerintahan baru.

"Emiten yang berhubungan dengan program kabinet baru, seperti makan bergizi gratis ada emiten ULJT dan INDF, serta poultry seperti JPFA dan CPIN. Lalu dari kesehatan seperti PRDA dan KLBF juga bisa diperhatikan," ucap Daniel kepada Kontan, Sabtu (19/10).

Namun, Daniel menyoroti sejumlah program yang diusung pemerintahan Prabowo seperti makan bergizi gratis dan pembangunan tiga juta perumahan, jika tidak dikelola dengan efisien maka berpotensi membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Apabila tidak terlalu membebani APBN, maka pasar modal Indonesia diperkirakan akan kembali bergerak menguat," ujar Daniel.

Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Properti yang Ketiban Berkah Kebijakan Pemerintahan Baru

Director PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada menjelaskan kondisi market cenderung positif di awal pemerintahan Prabowo-Gibran karena pelaku pasar masih dalam suasana euforia. 

Kendati begitu, sejumlah program yang dicanangkan pemerintahan baru harus bisa dilihat sejauh mana realisasinya. Misalnya, program penghapusan pajak properti.

"Jika itu terealisasi maka saham-saham properti dan turunannya bisa saja terdampak, seperti BSDE, SMRA, CTRA, KPIG, ARNA, PTPP dan CSAP," terang Reza kepada Kontan, Sabtu (19/10).

Azis merekomendasikan untuk mencermati saham MYOR, AMRT, PTBA dan SMGR dengan masing-masing target harga Rp 3.150, Rp 3.500, Rp 3.530 dan Rp 4.880 per saham.

Sementara Daniel merekomendasikan buy on weakness ICBP dengan target harga Rp 14.000

Selanjutnya: Prabowo: Indonesia Harus Segara Mencapai Swasembada Pangan, Jadi Lumbung Pangan Dunia

Menarik Dibaca: Hujan Guyur Daerah Ini, Simak Cuaca Besok (21/10) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×