Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan baru Prabowo Subianto semakin mengerucut. Calon-calon menteri sudah dipanggil dan mendapat pembekalan. Ada beberapa program Prabowo di sektor properti. Seperti rencana pembangunan tiga juta rumah per tahun.
Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bakal menjadi emiten yang paling diuntungkan pada pemerintahan baru mendatang, seiring dengan rencana penerapan kebijakan insentif pajak sebanyak 16%.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Hashim S. Djojohadikusumo sebelumnya menyebutkan rencana Prabowo menghapus pajak properti 16%. Terdiri atas penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebanyak 11% dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 5% dalam beberapa tahun.
Ada beberapa emiten yang diuntungkan dengan rencana itu. Salah satunya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). “Kebijakan ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat, mendorong penjualan properti dan pertumbuhan kredit perumahan. Hal ini juga mempercepat tercapainya target pembangunan rumah dan memberi stimulus positif bagi perekonomian,” ujar analis Kiwoom Sekuritas Mifthaul Khaer, dalam penjelasannya Rabu (16/10).
Bagi BTN, terang dia, kebijakan ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan kredit, pangsa pasar, dan profitabilitas. Secara keseluruhan, kebijakan ini memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan sektor properti, namun perlu diimbangi dengan perencanaan yang matang untuk mengatasi potensi dampak negatif.
Baca Juga: Perlambatan Laju Kredit Perbankan Berlanjut
Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji mengatakan, rencana itu bisa menjadi faktor pendukung kenaikan harga saham BBTN dalam sepekan terakhir. Selain itu, sentimen penopang datang dari dinamika The Fed dan penurunan suku bunga Bank Indonesia.
“Sejumlah faktor tersebut menjadi sentimen positif terhadap pergerakan harga saham BBTN. Sentimen tersebut membuat penguatan harga saham bank milik negara ini pesat dalam sepekan terakhir mengalahkan saham perbankan lainnya,” katanya.
Terkait rencana pemerintah menggulirkan insentif berupa pengurangan pajak PPN dan BPHTB pembelian rumah sebanyak 16%, dia mengatakan, akan menjadi stimulus utama terhadap saham sektor properti, termasuk BBTN sebagai bank yang fokus pada sektor properti.
Nafan untuk menargetkan harga saham BBTN Rp 1.590. Target tersebut juga menggambarkan fundamental dengan tren penurunan suku bunga dan sejumlah rencana kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan sektor property.
Sementara itu, pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/10), harga saham BBTN menguat 0,67% menjadi Rp 1.500. Harga saham BBTN menorehkan penguatan sebanyak 7,91% dalam lima hari perdagangan terakhir ini.
Selanjutnya: Korea Selatan Masuk Indeks Obligasi Global, Arus Modal Mengalir dari Berbagai Negara
Menarik Dibaca: IHSG Dalam Tren Naik, Simak Saham Yang Bisa Dilirik Hari Ini (17/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News