kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPKM level 3 diterapkan saat libur Nataru, ini efeknya ke kinerja emiten


Sabtu, 20 November 2021 / 06:40 WIB
PPKM level 3 diterapkan saat libur Nataru, ini efeknya ke kinerja emiten


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

Selain berpotensi memberatkan kinerja berbagai sektor, PPKM level III di akhir tahun juga akan menekan pergerakan harga saham di bursa. 

Wawan mencermati, sentimen ini bisa menjadi katalis negatif IHSG dalam jangka pendek dan tidak akan signifikan. 

"Karena PPKM hanya sementara dan terjadi di akhir tahun. Sehingga, efeknya sudah bisa diproyeksi dari saat ini, efeknya lebih jangka pendek," imbuhnya. 

Ia memperkirakan IHSG masih bisa ditutup di kisaran 6.700 hingga 6.800 di akhir tahun. Sentimen ini juga berdampak minim terhadap pergerakan IHSG di awal tahun depan. 

Menurutnya, ekspektasi perbaikan ekonomi di tahun 2022 sangat besar. Sehingga, IHSG diprediksi masih bisa menyentuh level 7.400-7.500 di tahun 2022. 

Oleh karenanya, apabila saat momentum Natal dan tahun baru terjadi koreksi karena PPKM level III, investor jangka panjang justru bisa memanfaatkannya sebagai entry point. 

Wawan menambahkan, investor sebaiknya tetap fokus pada fundamental dan prospek bisnis masing-masing emiten, khususnya untuk tahun depan. Adapun beberapa sektor yang atraktif ada sektor pebankan, consumer good, serta telekomunikasi. 

Baca Juga: IHSG menyentuh level psikologis 6.700 pekan ini

Untuk sektor telekomunikasi, minat investor terhadap saham sektor ini memang besar terdorong kinerja pendapatan yang mampu bertumbuh selama dua tahun terakhir. 

Sehingga valuasi sahamnya saat ini sudah cukup mahal. Akan tetapi, peluang sektor telekomunikasi bertumbuh di tahun 2022 masih ada, khusunya untuk saham-saham menara. 

Ia menjagokan TOWR dengan target harga Rp 1.400 per saham. Saham lain yang menarik perhatiannya ada BBCA dengan target harga Rp 8.000 per saham, dan ICBP Rp 10.000 per saham. 

Sementara itu, Okie menyarankan investor untuk lebih mencermati kinerja keuangan emiten guna memanfaatkan momentum pemulihan yang terjadi saat ini. Membaiknya kinerja keuangan emiten di tahun 2021 akan menjadi katalis positif terkait penyesuaian valuasi emiten untuk tahun depan. Di sisi lain, momentum window dressing juga dapat menjadi perhatian pelaku pasar. 

Mempertimbangkan katalis positif yang ada, diperkirakan penerapan PPKM level III tidak akan berdampak signifikan terhadap pergerakan saham-saham di bursa. Apalagi, pelaku pasar pun cenderung mencermati penanganan pandemi menjelang akhir tahun. Okie pun memproyeksikan IHSG akan bergerak di level 6.680-6.790 hingga akhir 2021 ini. 

Selanjutnya: Indeks Saham Cetak Rekor Tertinggi Baru Sepanjang Masa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×