kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPKM darurat bikin kinerja reksadana kurang optimal sepanjang tahun ini


Senin, 01 November 2021 / 20:28 WIB
PPKM darurat bikin kinerja reksadana kurang optimal sepanjang tahun ini
ILUSTRASI. Kinerja rata-rata setiap benchmark reksadana belum berhasil menembus angka 3% sejak awal tahun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

“Sebenarnya, dengan level valuasi obligasi yang sangat menarik ini, sekarang bisa jadi momen yang tepat untuk masuk ke reksadana pendapatan tetap. Walaupun tahun depan mungkin kinerjanya tidak jauh berbeda karena adanya ancaman kenaikan suku bunga, jenis reksadana ini merupakan yang beri kinerja optimal dengan risiko yang terukur,” imbuh Wawan.

Sedangkan untuk outlook reksadana saham, pada bulan November ini, Wawan melihat IHSG akan cenderung flat seiring dengan penguatan yang cukup tinggi pada Oktober kemarin. Namun, memasuki Desember, reksadana saham baru akan tancap lagi seiring dibukanya periode window dressing yang bisa jadi katalis positif.

Apalagi, secara historis, IHSG rata-rata naik 3% pada bulan Desember dalam 15 tahun terakhir. Oleh karena itu, dia optimistis, reksadana saham bisa memberikan imbal hasil yang positif pada tahun ini, walau angkanya mungkin tidaklah setinggi tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kinerja reksadana melaju sepanjang Oktober 2021

Membaik pada tahun depan

Memasuki tahun depan, Wawan meyakini industri reksadana akan jauh lebih baik dibanding tahun ini, baik dari segi dana kelolaan maupun kinerja. Menurutnya, pertumbuhan minat investor yang terjadi pada tahun ini masih akan berlanjut pada tahun depan. Hal ini akan turut membantu pertumbuhan dana kelolaan reksadana ke depannya.

Sementara secara kinerja, reksadana saham di tengah optimisme pemulihan ekonomi diperkirakan bisa akan kembali mencatatkan kinerja yang lebih baik. Proyeksinya, IHSG pada tahun depan akan kembali naik 10%, sehingga reksadana saham juga akan naik pada kisaran tersebut.

“Selama tidak ada gelombang ketiga penyebaran virus Covid-19 dan pembatasan aktivitas sosial, target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% dapat tercapai. Hal ini akan jadi katalis utama reksadana saham,” jelasnya.

Sedangkan reksadana pendapatan tetap diyakini juga masih akan mencatatkan kinerja yang solid. Apalagi, dengan semakin turunnya minat terhadap reksadana terproteksi, reksadana pendapatan tetap akan jadi semakin optimal. Lalu, untuk reksadana pasar uang belum akan banyak berubah dari sisi kinerja karena menurut Wawan tahun depan belum akan ada kenaikan suku bunga acuan.

“Jadi, untuk kinerja, reksadana saham berpotensi paling unggul. Tapi dari sisi minat, reksadana pasar uang tetap akan yang paling tinggi seiring tren pertumbuhan investor reksadana,” pungkas Wawan.

Baca Juga: IHSG tergelincir, reksadana pendapatan tetap jadi yang terbaik dalam sepekan terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×