Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) akan menerbitkan obligasi Rp 1 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk investasi, refinancing utang, dan juga sebagai modal kerja.
Obligasi yang akan diterbitkan tersebut merupakan tahap pertama dari rencana Penawaran Umum berkelanjutan (PUB) PPRO dengan target emisi sebesar Rp 2 triliun.
Obligasi ini akan ditawarkan dalam dua bagian yaitu Seri A dengan jangka waktu tiga tahun ditawarkan dengan bunga 9% dan Seri B dengan jangka waktu lima tahun ditawarkan dengan kupon 9,25%.
"Kupon yang kami tawarkan cukup menarik untuk investor karena masih 9%. Kami optimistis, ini akan terserap," kata Indaryanto, Direktur Keuangan PPRO di Jakarta, Senin (28/5).
PPRO menargetkan masa penawaran awal obligasi ini akan dilakukan mulai 28 Mei -7 Juni 2018. Adapun PUB PP Properti ini sudah mendapatkan rating BBB+ (idn) dari Fitch rating.
Indaryanto bilang, pihaknya menggandeng lembaga rating dunia sebagai sekaligus persiapan jika sewaktu-waktu PP Properti memiliki rencana untuk menerbitkan global bond. Peringkat tersebut mencakup satu notch dari peringkat standalone di BBB (idn) karena hubungan operasional dan stratgeis yang moderat dengan induknya yaitu PT PP Tbk (PTPP).
Sekitar 45% dari dana obligasi yang akan diraih ini akan dipakai untuk pembayaran sebagian cicilan investasi tahun sebelumnya dan pergantian kas perusahaan.
"Tahun lalu kita banyak sekali belanja lahan dan pembayaran lahan itu tidak kita lakukan sekaligus, tapi dicicil secara bertahap. Sebagian besar dari obligasi ini untuk melunasi lahan itu," ungkap Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti.
Sementara 15% lagi akan dipakai untuk berinvestasi dalam mendukung proyek recurring income perusahaan. Dana itu akan dipakai untuk melanjutkan pembangunan hotel di Kaza City Surabaya, hotel di Lombok, mall di Grang Sungkono Lagoon dan Mall Grand Dharmahusada Lagoon.
Sekitar 25% lagi akan dipakai sebagai modal kerja dan 15% untuk refinancing utang. Indaryanto mengatakan, pihaknya memiliki utang jatuh tempo sekitar Rp 180 miliar tahun ini yang terdiri dari utang Bank Rp 80 miliar dan MTN Rp 100 miliar.
Tahun ini, PP Properti memang tidak banyak menganggarkan capex untuk berinvestasi. Perusahaan tidak memiliki rencana untuk menambah lahan tahun ini karena ekspansi lahan sudah dilakukan tahun lalu. Saat ini, PPRO sudah memiliki landbank seluas 297 hektare (ha) yang terletak di berbagai lokasi strategis.
"Tahun ini ada tahun panen buat kami. Kami fokus mengembangkan lahan yang sudah ada," kata Taufik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News