kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PP Presisis (PPRE) Perkuat Pendanaan pada Tahun 2023


Kamis, 24 November 2022 / 21:11 WIB
PP Presisis (PPRE) Perkuat Pendanaan pada Tahun 2023
ILUSTRASI. Pertambangan nikel dengan kontraktor PT PP Presisi Tbk (PPRE).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) bersiap kembali meluncurkan obligasi di tahun depan. Hal itu guna memperkuat pendanaan perseroan dalam upaya pengerjaan proyek.

Pada kuartal III 2022, PPRE mencatatkan arus kas operasi negatif sebesar Rp 35,17 miliar. Angka tersebut berbalik dari posisi positif di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 247,49 miliar.

Direktur Keuangan PPRE Arif Iswahyudi mengatakan bahwa perseroan terus melakukan berbagai strategi untuk menyeimbangkan arus kas operasional perseroan. 

"Di sisa tahun ini kami melakukan percepatan penagihan kepada pemilik proyek," ujarnya menjawab Kontan.co.id dalam paparan publik virtual, Kamis (24/11).

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Proyeksikan Penjualan Sebesar US$ 972 Juta pada Tahun 2022

Dengan hal tersebut, PPRE memproyeksikan pada akhir tahun saldo arus kas operasional bisa kembali positif. Perkiraannya, pos tersebut akan mencatatkan nilai Rp 286 miliar.

Upaya tersebut juga sebagai antisipasi kenaikan bunga bank yang merupakan dampak kenaikan suku bunga the Fed dan suku bunga acuan Bank Indonesia. Apalagi, pihaknya juga melihat sudah ada indikasi kenaikan bunga dari perbankan, khususnya tahun depan.

Upaya lainnya, perseroan juga akan fokus pada proyek yang menawarkan sistem pembayaran yang baik. 

"Dalam artian, ada skema uang muka dan money progress sehingga dengan skema pembayaran tersebut kami masih bisa menjaga keuangan perseroan dengan menyeimbangkan uang masuk dan keluar," jelasnya.

Tahun depan, PPRE juga masih berencana untuk berinvestasi pada alat berat untuk pengerjaan proyek nikel. Sehingga, anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) akan meningkat dibandingkan tahun ini.

Perseroan berencana menganggarkan capex hingga Rp 450 miliar, naik dari anggaran tahun ini sebesar Rp 308,05 miliar. 

"Itu untuk mendukung proyek tambang, karena kebetulan kami belum ada beberapa alat untuk tambang nikel," paparnya.

Baca Juga: Garuda Metalindo (BOLT) Kejar Target Penjualan Rp 1,43 Triliun di Sisa Tahun Ini

Untuk pembiayaan capex tahun depan, perseroan berencana menerbitkan obligasi kembali. Hanya saja, Arif belum membeberkan berapa besar dana yang dibidik lantaran masih melakukan analisa terkait kenaikan suku bunga.

Arif juga menjelaskan, PPRE memilih skema obligasi untuk memperkuat pendanaan karena apabila return dari investasi masih lebih tinggi dibandingkan cost of fund, maka obligasi masih akan menarik. 

"Sementara kalau rights issue dengan potensi resesi akan tentunya akan beresiko tinggi di tengah ekonomi tidak stabil," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×