kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PP Presisi (PPRE) Mengantongi Kontrak Baru Rp 333,5 Miliar di Awal 2022


Jumat, 04 Maret 2022 / 10:10 WIB
PP Presisi (PPRE) Mengantongi Kontrak Baru Rp 333,5 Miliar di Awal 2022
ILUSTRASI. Pertambangan nikel dengan kontraktor PT PP Presisi Tbk (PPRE).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa konstruksi terintegrasi PT PP Presisi Tbk (PPRE) meraih kontrak baru sebesar Rp 333,5 miliar di awal tahun 2022. Perolehan tersebut meningkat 54% year on year (yoy) dari Rp 153,5 miliar pada periode yang sama tahun 2021.

Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar mengatakan, kontrak baru tersebut didapatkan dari penambahan kontrak baru secara berkesinambungan pada mining development proyek pertambangan nikel Weda Bay. Perusahaan juga memperoleh kontrak baru structure work pada beberapa proyek gedung.

"Target perolehan kontrak baru PP Presisi di tahun 2022 tumbuh sekitar 10% dari pencapaian di tahun sebelumnya," ucap Rully dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/3). Sebagai gambaran, pada tahun 2021, PPRE memperoleh kontrak baru sebesar Rp 2,9 triliun.

Baca Juga: PP Presisi (PPRE) Raih Kontrak Baru Jasa Pertambangan Rp 2,9 Triliun di 2021

Rully menyebut, strategi dan kebijakan PPRE akan berfokus pada jasa pertambangan maupun infrastructure specialist secara terintegrasi, dari proyek strategis nasional yang didapat melalui PP Group maupun non PP Group, khususnya pada sektor jasa pertambangan. Hal ini dilakukan untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan pada tahun 2022 dan meningkatkan pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan.

“Dengan penambahan kontrak baru pada jasa pertambangan nikel secara berkesinambungan, kami optimistis akan memperoleh kontrak baru pada jasa pertambangan melebihi target yang telah ditentukan seperti pada tahun 2021," kata Rully.

Pada tahun lalu, terjadi pergeseran perolehan kontrak baru dari civil work ke jasa pertambangan. Alhasil, komposisi kontrak baru 2021 dari jasa pertambangan mencapai 53%, sementara civil work menjadi sebesar 41%.

Baca Juga: PP Presisi (PPRE) Fokus Sebagai Kontraktor Tambang Nikel

Menurut Rully, kebijakan dan komitmen pemerintah dalam mendorong hilirisasi sumber daya alam membuka potensi pengembangan pertambangan dari hulu ke hilir, termasuk pembangunan infrastruktur pertambangan dan smelter. Dengan kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki, PP Presisi optimistis dapat menggarap potensi pasar yang besar tersebut.

PP Presisi akan memberikan jasa pertambangan yang terintegrasi, yakni jasa pertambangan dengan jasa pembangunan infrastruktur pertambangan sehingga akan memberikan nilai tambah bagi pemilik IUP. PP Presisi yakin, jasa pertambangan akan menjadi kontributor utama kinerja perusahaan serta sebagai recurring income yang turut menunjang arus kas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×