Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tenaga poundsterling yang belum pulih dihantam USD yang tengah perkasa. Imbasnya, kejatuhan GBP/USD kian dalam.
Mengutip Bloomberg, Jumat (26/2) pairing GBP/USD tenggelam 0,65% di level 1,3871 dibanding hari sebelumnya.
Adapun sajian data ekonomi AS yang memuaskan dimulai dari prelim GDP kuartal empat 2015 yang tumbuh dari 0,7% ke level 1,0%.
Prelim GDP price index kuartal empat 2015 pun naik dari 0,8% ke level 0,9%, pengeluaran pribadi melambung dari 0,1% ke level 0,5%, revisi sentimen konsumen pun membaik ke level 91,7 dari 90,7, pendapatan pribadi naik dari 0,3% ke level 0,5% dan terakhir revisi ekspektasi inflasi bertahan di level 2,5%.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka memang saat ini fundamental Inggris sedang terluka. Sulit bagi poundsterling untuk pertahankan posisi apalagi di hadapan USD yang tengah perkasa lagi.
“Sajian ekonomi Inggris terus negatif dan beriringan dengan tekanan dari Brexit,” kata Tonny.
Walaupun menurut Tonny ketakutan akan Brexit terlalu terburu-buru sebabnya referendum masih akan berlangsung pertengahan tahun nanti. Jadi seharusnya pelemahan GBP saat ini masih bisa berganti penguatan untuk penyesuaian posisi terlebih dahulu.
Senin (29/2) GBP/USD masih akan tertekan. “Tidak ada dukungan positif bagi poundsterling saat ini di pasar,” prediksi Tonny.
Sementara imbas data akhir pekan lalu jelas menguntungkan USD yang kembali perkasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News