Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Poundsterling gagal manfaatkan sajian data ekonominya yang positif untuk bergerak ungguli yen. Sebab, yen pun tidak bisa dipandang sebelah mata.
Mengutip Bloomberg, Rabu (8/6) pukul 17.05 WIB pairing GBP/JPY pun tergelincir 0,17% ke level 155,88 dibanding hari sebelumnya.
Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka memaparkan sebenarnya data ekonomi poundsterling cukup bagus namun semakin dekatnya waktu referendum Brexit jadi penyeret nilai tukar mata uang Negeri Ratu Elizabeth ini.
Sehingga data produksi manufaktur yang melesat dari 0,1% menjadi 2,3% dan produksi industri yang tumbuh ke 2,0% dari 0,3% gagal menopang keunggulan poundsterling. “Tekanan Brexit jadi beban yang secara tidak langsung juga menguntungkan posisi yen,” kata Wahyudi.
Apalagi secara sajian data fundamental ekonomi yang positif turut beri tenaga tambahan bagi yen.
Pendukung utama yen datang dari laporan pertumbuhan ekonomi Jepang kuartal satu 2016 yang tumbuh dari 0,4% menjadi 0,5%. Ini cukup kuat mendongkrak performa yen.
Karena pada dasarnya data ekonomi yang lain tidak banyak mendukung seperti index harga GDP kuartal satu 2016 yang stagnan di level 0,9% dan pinjaman bank yang juga stabil di 2,2%.
Kamis (9/6) pasangan GBP/JPY dinilai bisa lanjutkan koreksi. “Tidak banyak yang bisa membantu poundsterling saat ini. Hingga referendum berlangsung trennya akan tetap bearish,” tutup Wahyudi.
Ini pula yang menguntungkan nilai tukar yen untuk beberapa waktu mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News