kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Poundsterling menguat terhadap dollar meski ada kekhawatiran Brexit


Senin, 25 Februari 2019 / 21:00 WIB
Poundsterling menguat terhadap dollar meski ada kekhawatiran Brexit


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang poundsterling terhadap dollar kembali perkasa di perdagangan. Persoalan ditundanya kenaikan tarif barang impor China ke AS juga penundaan pemungutan suara di Parlemen Uni Eropa jadi katalis positif bagi GBP/USD.

Mengutip Bloomberg, Senin (25/2) pukul 20.59 WIB, GBP/USD menguat 0,10% ke 1,3066 ketimbang posisi akhir pekan lalu pada 1,3053.

Wahyu Tribowo Laksono, analis PT Central Capital Futures mengatakan ada dua hal yang membuat pairing GBP/USD menguat. Yaitu pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai kebijakan Amerika Serikat (AS) untuk menunda pemberlakukan sanksi tarif impor barang-barang China ke AS. "Keputusan ini cukup melegakan pelaku pasar dan ada kemajuan dalam negosiasi yang masih terus berjalan antar dua negara," ungkap Wahyu kepada Kontan.co.id, Senin (25/2).

Sementara dari sisi poundsterling, Perdana Menteri Inggris, Theresa May juga menunda pemungutan suara di parlemen sampai 12 Maret 2019. Wahyu melihat waktu ini lebih dekat dengan Hari Brexit karena kebuntuan berlanjut.

"Pada hari Minggu 24 Februari, The Telegraph melaporkan bahwa Theresa May sedang mempertimbangkan sebuah rencana di mana Brexit dapat ditunda hingga dua bulan. Pemerintah Inggris pun telah menyiapkan serangkaian opsi, yang disebarluaskan selama akhir pekan. Hal ini untuk menghindari pengunduran diri para menteri yang bertekad mendukung upaya backbench untuk membuat Brexit tanpa-kesepakatan," tutur Wahyu.

Tak hanya itu, Wahyu juga menilai bahwa saat ini pelaku pasar menanti pernyataan dari Gubernur Bank of England, Mark Carney terkait isu kebijakan terhadap mata uang poundsterling.

Secara jangka waktu menengah, pairing GBP/USD disebut Wahyu masih akan dibayangi persoalan Brexit yang mampu menekan mata uang poundsterling jika data-data perekonomian AS awal bulan depan positif.

Besok, Wahyu memproyeksi pairing GBP/USD bergerak di rentang support 1,2900 - 1,2850 - 1,2800. Sementara rentang resistance 1,3100 - 1,3150 - 1,3200. Wahyu merekomendasikan sell on strength untuk pasangan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×