Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pergerakan pasangan mata uang GBP/AUD nampaknya makin moncer. Setelah Reserve Bank of Australia (RBA) berencana pangkas suku bunga acuannya, dollar Australia terpantau melemah terhadap sejumlah mata uang utama, tak terkecuali poundsterling.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (21/5) pukul 20.59 WIB pasangan mata uang GBP/USD tumbuh 0,56% di level 1,8536. RBA mengisyaratkan bahwa mereka akan mempertimbangkan kasus penurunan suku bunga pada bulan Juni.
Mengutip Bloomberg (21/5), Gubernur RBA, Philip Lowe dalam pidatonya di Queensland di Brisbane mengatakan tingkat uang tunai yang lebih rendah akan mendukung pertumbuhan lapangan kerja dan memajukan waktu ketika inflasi konsisten dengan target.
Risalah pertemuan bulan Mei RBA menunjukkan anggota membahas kemungkinan penurunan suku bunga setelah data terbaru mengungkapkan pengangguran negara mulai meningkat. Selain itu, hasil sementara pemilu Australia yang dimenangkan oleh kubu Perdana Menteri Australia dan partai konservatif.
Akan tetapi, analis PT Astronacci International, Anthonius Edyson mengatakan pencapaian positif pasangan mata uang ini hanya bersifat sementara. Sebab, ke depan pemangkasan suku bunga RBA dianggap sudah priced in sehingga dollar Australia dalam jangka waktu menengah bisa kuat.
Di sisi lain sentimen dari Inggris yakni terkait proposal brexit akan menghambat laju GBP/AUD. Kata Edyson, pengaruh dari rencana Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May yang menyatakan siap mengumumkan pengunduran diri menjadikan poundsterling kembali terdampak sentimen negatif.
Berdasarkan price action analysis, Edyson mengamati pasangan mata uang GBP/AUD tampak masih bergerak dalam bearish trend dengan terbentuknya pola bearish continuation ab=cd. Makanya dalam jangka menengah Edyson menyarakna sell on strength untuk GBP/AUD.
Adapun dalam perdagangan selanjutnya Edsyon meramal pasangan mata uang GBP/AUD akan diperdagangkan di level support kisaran 1,8296-1,8107, sementara level resistance antara 1,8860-1,8707
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News