Reporter: Namira Daufina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Rebound USD memberi tekanan lebih dalam terhadap poundsterling. Apalagi setelah rilis data ekonomi Inggris mencatatkan hasil negatif.
Mengutip Bloomberg, Selasa (19/5) pukul 16.45 WIB pasangan GBP/USD tersungkur 0,79% ke level 1,5530 dibanding hari sebelumnya.
Adapun rilis data ekonomi Inggris yang negatif antara lain data CPI April 2015 yang menurun jadi minus 0,1% dari April 2014 yakni 0,0%. Ini juga diikuti oleh core CPI April 2015 turun menjadi 0,8% dari bulan April 2014 yang berada di level 1,0%.
Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures mengatakan bahwa tekanan utama datang dari buruknya data ekonomi Inggris. GBP tidak mendapat dukungan dari sisi fundamental sehingga tertekan.
“Ini menimbulkan keraguan di pasar akan kesempatan Bank of England (BOE) untuk menaikkan suku bunganya di tahun 2015 ini,” kata Nizar.
Selain itu, dari sisi USD sendiri sedang mengalami rebound. Index USD pada Selasa (19/5) berada di level 94,44 atau naik 0,23% dibanding hari sebelumnya. Ini menyusul prediksi pasar bahwa rilis data building permit AS April 2015 mengalami peningkatan dari 1,04 juta menjadi 1,06 juta.
“Tidak hanya itu, yield obligasi AS juga naik menjadi 2,2%. Ini menjadi faktor pendorong penguatan USD,” tambah Nizar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News