Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Khomarul Hidayat
Menguatnya rupiah juga bawa dampak positif bagi pasar obligasi. Pasalnya penguatan rupiah menjadi insentif lain bagi investor asing. Selain trading gain, investor asing juga mendapatkan keuntungan dari currency gain.
Nico maupun Ariawan memperkirakan asing masih akan terus menambah porsi kepemilikan di SUN sepanjang 2020.
Prediksi Ariawan, porsi kepemilikan asing di SUN hingga tahun 2020 akan berkisar antara 38% hingga 40%. Sementara, Nico memperkirakan, porsi kepemilikan asing di SUN bisa mencapai 40%.
Baca Juga: Imbal hasil SUN sentuh level terendah di tengah konflik panas AS dan Iran
Namun, Nico mengingatkan, aliran dana asing tersebut jika tidak diimbangi oleh minat investor lokal dapat berdampak negatif jika suatu saat asing rama-ramai cabut dari pasar obligasi kita.
Nico menduga, investor asing masih memfavoritkan SUN dengan tenor jangka pendek 0-10 tahun.
Sedanfkan menurut Ariawan, investor asing masih akan dominan menginvestasikan dananya di SUN tenor 5 tahun-10 tahun. Hingga akhir tahun 2019 saja, porsi kepemilikan asing di SUN tenor 5 tahun -10 tahun mencapai hampir 35%.
Baca Juga: Siap-siap, obligasi ritel SBR009 akan mulai dipasarkan 27 Januari 2020
Menurut Ariawan, selain karena SUN tenor 10 tahun menjadi banchmark, SUN tenor 5 tahun-10 tahun juga memiliki tingkat imbal hasil yang masih menarik hingga saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News