Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah dirasa tidak terlalu memengaruhi investor reksadana Indonesia. Namun keluarnya asing dari Indonesia patut diperhatikan oleh Manajer Investasi (MI).
Menambah porsi reksadana pasar uang menjadi alternatif yang dapat diperhatikan. Direktur Pemasaran Syailendra Capital Harnugama menjelaskan kebanyakan fund manager memutar portofolio ke aset yang tidak tersentuh dollar.
"Kebanyakan fund manager menambah porsi cashnya lebih besar karena mereka memilih untuk wait and see," jelas Harnugama kepada KONTAN, Selasa (31/10).
Menurutnya, para pengelola tersebut memperhatikan kinerja dollar Amerika Serikat yang terus menguat. Pasalnya mereka melakukan konversi aset di Indonesia untuk kembali berinvestasi dalam iklim reformasi pajak Presiden Donald Trump.
Menurutnya manajer investasi mungkin akan mulai benar-benar khawatir bila posisi asing telah keluar sepenuhnya dari Indonesia. "Maka kita harus lihat dulu apakah asing pada keluar atau tidak," jelas Harnugama.
Memang melihat posisi pasar modal Indonesia pda data RTI hari ini, asing mencatat posisi beli dengan nilai perdagangan sebesar Rp 516,45 triliun. Namun secara year to date telah keluar Rp 17,15 triliun.
Tambah lagi, mengutip data data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (djppr) Kementerian Keuangan, asing juga berangsur keluar dari aset Surat Berhaga Negara per 30 Oktober berada di 38,56% dari total kepemilikan.
Padahal pada akhir September, porsi asing sebanyak 40,03%. Melalui langkah tersebut, Harnugama melihat reksadana pasar uang yang tidak bersinggungan dengan dollar secara langsung bakal mendaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
