Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Porsi dana asing di Surat Utang Negara (SUN) alias obligasi pemerintah masih cukup stabil. Berdasarkan data yang dimiliki Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), Loto Srinaita, porsi dana asing di SUN per 4 Februari 2014 senilai Rp 328,81 triliun.
Dibandingkan dengan awal tahun alias year to date (ytd), angka ini naik 1,59%. Sedangkan pada 30 Januari lalu, porsi dana asing di SUN sejumlah Rp Rp 328,65 triliun, artinya per 4 Februari 2014 naik 0,04% dibanding akhir Januari.
Posisi dana asing per 4 Februari tersebut setara dengan 32,47% dari target porsi dana asing di SUN yang ditetapkan pemerintah sepanjang 2014. “Kita harapkan asing masih melakukan aksi nett buy, namun kita juga harus siap jika asing melakukan nett sell,” ujar Loto pada KONTAN, kemarin (6/2).
Analis obligasi Sucorinvest Central Gani, Ariawan menyambut positif pengumuman porsi dana asing ini. Katanya, nominal tersebut menunjukkan pasar SUN atau Surat Berharga Nasional (SBN) Indonesia masih digemari pihak asing di tengah kekhawatiran kondisi eksternal yang masih belum pulih.
“Masuknya dana asing yang cukup tinggi ini juga jadi sentimen positif bagi pasar SUN domestik kita. Bahwa asing saja tertarik dengan SUN kita,” ujar Ariawan. Sehingga ini bisa jadi katalis positif bahwa perdagangan SUN secara domestik akan lebih ramai.
Ia mengutarakan, derasnya dana asing di obligasi pemerintah terkait dengan posisi yield SUN yang cukup tinggi. Ia mencontohkan untuk obligasi pemerintah tenor 10 tahun saja, posisi yield-nya saat ini selalu bergerak di rentang 8% hingga 9%. Padahal tahun lalu, kata Ariawan, tingkat yield hanya berada di rentang 5% sampai 8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News