Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pada masa Ramadan porsi kepemilikan bank di Surat Berharga Negara (SBN) yang meningkat berpotensi menurun, meski data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, per 31 Mei porsi kepemilikan bank di SBN diakumulasi mencapai Rp 507,99 triliun atau naik sekitar 3,26% bila dibandingkan dengan akhir April di angka Rp 491.93 triliun.
Sedangkan, secara year to date (ytd) kepemilikan bank di SBN mencatatkan kenaikan sebesar 27,17% dengan porsi total bank di SBN sebesar 26,30%.
Porsi kepemilikan bank di SBN bisa semakin tertahan menjelang hari raya Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Lili Indarli mengatakan bank akan cenderung membutuhkan likuiditas yang cukup tinggi sehingga diprediksi turut berpotensi mengurangi porsi kepemilikan bank di SBN.
Sementara Fund Manager Capital Asset Management Desmon Silitonga menjelaskan kemungkinan banjir likuiditas masih akan terjadi sehabis masa Lebaran usai. Inflasi yang relatif terkendali berpotensi membuat Yield tenor lima tahun turun. “Tren Yield masih ada potensi turun di bawah 7%,” kata Desmon beberapa waktu lalu
Meski pada Juni dan akhir tahun bank sentral Amerika Serikat (AS) akan menaikkan suku bunga dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC), Desmon meprediksikan yield tenor lima tahun hingga akhir tahun sebesar 6,5%. Sentimen positif penahan kenaikan suku bunga The FED adalah inflasi yang terkendali dan naiknya APBN dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari 5,1% menjadi 5,3%.
Namun, I Made Adi Saputra, Analis Fixed Income MNC Securities mengatakan biasanya bank sudah mengantisipasi mengenai kenaikan likuiditas di saat hari raya. “Pola periode sudah ada sebelumnya jadi tidak terlalu signifikan berpengaruh,” kata Made.
Ia menyimpulkan porsi kepemilikan bank di SBN yang melonjak lebih karena banyaknya likuiditas juga dari pihak ketiga, serta laju kredit yang belum sesuai ekspektasi, apa lagi jumlah kredit baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News