kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Asing di SBN masih akan deras hingga akhir tahun


Senin, 29 Mei 2017 / 06:00 WIB
Asing di SBN masih akan deras hingga akhir tahun


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Para analis memprediksi dana asing masih akan mengalir deras ke dalam negeri hingga akhir tahun ini. Aliran dana keluar (capital outflow) pada instrumen investasi surat berharga negara (SBN) yang terjadi saat ini pasca penyematan investment grade  pasca Standard & Poor's dinilai hanya sementara.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menilai, optimisme potensi capital inflow terutama berkat fundamental dalam negeri yang terlihat masih kokoh menjegal sentimen-sentimen global yang menghantui kondisi pasar obligasi dalam negeri.

Namun patut dicatat, di tengah euforia kenaikan rating oleh S&P, pemerintah memiliki pekerjaan rumah untuk menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri. Jika pemerintah tak bisa menjaga, efeknya tentu akan menahan asing untuk masuk ke surat utang domestik.

Misalnya, Made mencontohkan, meskipun di kuartal I-2017 ekonomi tumbuh di atas 5% namun nyatanya faktor penggerak ekonomi terbesar seperti konsumsi berjalan melambat. “Hal tersebut yang mungkin bisa jadi penghambat asing untuk berinvestasi di surat utang kita,” katanya.

Selain itu, walaupun fundamental dalam negeri cukup kuat, tantangan global seperti The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan dua kali lagi hingga akhir tahun nantinya akan cukup berdampak terhadap minat investor asing. Hanya saja, jika pasca kenaikan tersebut rupiah tetap stabil tentu pengaruhnya tidak akan begitu besar.

"Investor memang sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga Federal Funds Rate (FFR), jika rupiah menguat katalis tersebut cukup positif untuk kembali menarik minat investor," papar Made.

Pasca S&P menghadiahkan rating investment grade ke Indonesia, investor mulai menggemari surat utang bertenor panjang di atas 10 tahun. Tak dipungkiri, sejak awal tahun memang investor lebih banyak memilih SUN bertenor pendek jangka waktu dua sampai 10 tahun lantaran investor masih bersikap wait and see.

"Lelang SUN kemarin surat utang bertenor panjang mulai menjadi minat investor, artinya ini mencerminkan persepsi investor yang kembali percaya untuk memilih instrumen jangka panjang ini," kata dia.

Made memprediksi, kepemilikan asing di SBN bakal bisa tumbuh 15% sampai akhir tahun nanti. Tentunya didukung oleh kepercayaan investor asing yang mulai memilih surat utang domestik sebagai instrumen investasi yang bisa memberikan imbal hasil cukup menarik.

Sehingga, Made meramal yield SUN FR0059 bertenor 10 tahun akan berada di kisaran 7% sampai akhir 2017 nanti. Sedang yield SUN tenor 5 tahun diprediksi mencapai 6,5% hingga akhir tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×