kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pinnacle dan SAM siap berebut nasabah reksadana


Sabtu, 09 September 2017 / 15:05 WIB
Pinnacle dan SAM siap berebut nasabah reksadana


Reporter: Klaudia Molasiarani, Sofyan Nur Hidayat | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Dalam waktu dekat, Pinnacle Investment berencana meluncurkan produk reksadana saham baru bertajuk Reksadana Pinnacle Dana Ekuitas Nusantara. Adanya permintaan dari investor untuk produk reksadana konvensional berbasis saham menjadi salah satu pertimbangan Pinnacle dalam meluncurkan produk ini.

Guntur Putra, President dan Chief Executive Officer (CEO) Pinnacle Investment, mengatakan, reksadana ini sudah mendapat pernyataan efektif OJK pada awal Agustus lalu. Namun, pihaknya menunggu momen yang tepat untuk merilis reksadana ini, lantaran volatilitas di pasar yang meningkat.

"Beberapa investor juga tunggu momen yang tepat untuk subscribe," ujar dia, beberapa waktu lalu.

Produk ini, papar Guntur, awalnya ditawarkan untuk investor institusi, tetapi tetap terbuka bagi investor ritel yang menginginkan imbal hasil menarik dalam jangka panjang, serta tidak khawatir dengan risiko pasar jangka pendek. Pinnacle mematok investasi minimal reksadana ini senilai Rp 100.000.

Guntur mengatakan, produk reksadana baru tersebut akan menempatkan sekitar 80% sampai 100% dana kelolaan di saham, dan maksimal 20% akan ditempatkan di pasar uang.

Pinnacle Investment menjadikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai acuan untuk memprediksi imbal hasil produk ini. "Target active risk kami sekitar 8% di atas pasar," beber Guntur.

Guntur bilang, untuk mencapai target, Pinnacle menggunakan strategi factor based investing dalam memilih saham. Jadi, isi portofolio tidak dipilih berdasarkan sektor, melainkan melihat faktor yang mempengaruhi pergerakan, seperti momentum, nilai, kualitas dan volatilitas. Guntur yakin strategi ini merupakan penghasil return terbaik di setiap kondisi pasar.

Guntur menyebut prospek jangka panjang reksadana saham masih cukup baik. Tapi, akan ada volatilitas dalam jangka pendek akibat sentimen global, seperti kebijakan The Fed maupun ketegangan politik. Dari domestik, pasar akan mencermati pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Selain Pinnacle, PT Samuel Aset Manajemen (SAM) berencana meluncurkan reksadana saham baru bernama SAM Beta Plus Equity Fund. Reksadana dengan aset dasar saham blue chip ini bakal meluncur 12 September nanti.

Investor yang berminat bisa memiliki SAM Beta Plus Equity Fund dengan investasi minimal Rp 100.000. Saat peluncuran, reksadana ini diperdagangkan dengan nilai aktiva bersih Rp 1.000 per unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×