Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 yang dilaksanakan pada Jumat (7/6), PT Pinago Utama Tbk (PNGO) menyetujui pembagian dividen final tunai sebesar Rp 95,31 miliar atau setara Rp 122 per lembar saham.
Manajemen PNGO dalam keterangan resminya menyatakan bahwa dividen Rp 54,68 miliar, atau setara Rp 70 per saham telah didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen interim tunai pada tanggal 17 November 2023.
Sedangkan sisanya sebesar Rp 40,62 miliar atau setara Rp 52 per saham akan didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai dengan recording date pada tanggal 21 Juni 2024.
“Sisa laba bersih perseroan akan ditetapkan sebagai laba ditahan atau retained earning perseroan,” ungkap manajemen PNGO, Jumat (7/6).
Baca Juga: Gelar RUPST, Solusi Sinergi Digital (WIFI) Sepakat Bagikan Dividen Rp 2,5 Miliar
Selama tahun 2023 PNGO membukukan kenaikan produksi TBS inti sebesar 11% dari 162.559 ton di 2022 menjadi 179.913 ton di 2023. Sementara total TBS olah sedikit menurun dari 444.054 ton di 2022 menjadi 438.424 ton di 2023, hal ini disebabkan oleh pembelian TBS pihak ketiga yang menurun.
Produksi CPO turun 1% dari 100.914 ton di 2022 menjadi 99.766 ton di 2023 yang disebabkan turunnya produksi TBS olah. Begitu juga dengan produksi Kernel menurun sedikit dari 20.749 ton di 2022 menjadi 19.947 ton di 2023.
Di sisi lain, perseroan berhasil membukukan kenaikan produksi crumb rubber sebesar 17% atau 4.644 ton yaitu dari 27.198 ton di 2022 menjadi 31.841 ton di 2023. Sedangkan Produksi RSS menurun 16% dari 1.570 ton di 2022 menjadi 1.320 ton di 2023.
“Turunnya produksi RSS dikarenakan turunnya produksi kebun karet sebesar 10% dari 2.485 ton menjadi 2.234 ton di 2022,” ujar Manajemen PNGO.
Sepanjang tahun 2023, PNGO tercatat membukukan penurunan laba kotor sebanyak 4,9% menjadi Rp 503 miliar. Penurunan ini disebabkan turunnya harga jual rata-rata komoditas, baik sawit atau karet.
Baca Juga: Depo Bangunan (DEPO) Bagi Dividen Rp 27,16 Miliar, Simak Jadwalnya
Laba usaha perseroan juga menurun sebesar 8,1% dari Rp 316 miliar di 2022 menjadi Rp 291 miliar di 2023, hal ini disebabkan oleh menurunnya laba kotor. Tetapi, PNGO berhasil menurunkan biaya umum dan administrasi sebesar Rp 2,2 miliar, dari Rp 183 miliar di 2022 menjadi Rp 180,5 miliar di 2023.
Secara keseluruhan, PNGO berhasil membukukan kenaikan laba bersih tahun berjalan, dari Rp 173,3 miliar di tahun 2022 menjadi Rp 191,6 miliar di tahun 2023. Angka ini meningkat sebesar 11% dibanding tahun 2022 , hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan perubahan nilai wajar aset biologis, penurunan beban keuangan, kenaikan laba selisih kurs.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News