Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kinerjanya terseret penurunan daya beli masyarakat pada tahun lalu, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengaku lebih optimistis pada tahun ini. Namun, RALS masih tetap berhati-hati dalam menyusun rencana ekspansi.
Sekretaris Perusahaan RALS Setiadi Surya menjelaskan, adanya perhelatan pilkada serentak membuat RALS yakin bisa membukukan kinerja lebih baik. Pasalnya perhelatan pilkada diharapkan mampu meningkatkan konsumsi masyarakat.
Selain itu, peningkatan anggaran Kementerian Sosial menjadi Rp 34 triliun dalam APBN 2018 yang diperuntukkan bagi dana bantuan sosial bisa ikut membantu kinerja RALS. "Sebab, banyak dari pelanggan kami merupakan masyarakat menengah ke bawah. Sehingga, kenaikan anggaran dana sosial ini bisa ikut membuat kinerja kami semakin baik," ujar Setiadi kepada KONTAN, belum lama ini.
Meski demikian, RALS masih memasang target yang konservatif. Tahun ini, emiten ritel yang mengoperasikan Ramayana Department Store ini memprediksi pendapatan mereka tumbuh sebesar 1% hingga 2% hingga akhir tahun ini. Namun, itu semua juga tergantung pada kelancaran pelaksanaan Pilkada.
Alhasil, RALS akan tetap berhati-hati dalam mengeluarkan belanja untuk ekspansi. Setiadi mengaku, pihaknya baru menyiapkan rencana ekspansi hingga semester pertama 2018. "Kami akan melihat kesiapan lokasi dan kondisi politik di semester kedua nanti sebelum menjalankan ekspansi," papar dia.
Adapun di semester pertama 2018, RALS berencana membuka tiga gerai baru. Ketiga gerai ini tersebar di Cibubur yang akan dibuka di bulan April 2018, serta di Bekasi dan Cakung, Jakarta Timur, yang direncanakan akan dibuka pada Mei 2018.
Gerai di Cibubur akan dibuka dengan menggunakan konsep Ramayana Prime. Sebelumnya, RALS telah mengenalkan konsep ini dengan membuka gerai Ramayana Prime di City Plaza, Jatinegara yang menggunakan konsep tampilan, merchandising, dan layanan yang berbeda dari gerai-gerai Ramayana sebelumnya.
Setiadi masih belum bisa membeberkan nilai investasi gerai tersebut lantaran masih menghitung luas gerai baru. "Tetapi perkiraannya, kami membutuhkan dana sekitar Rp 40 miliar untuk membuka satu gerai berukuran 4.000 meter persegi," jelas dia. Yang jelas, dana belanja modal tersebut akan berasal sepenuhnya dari kas internal perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News