Reporter: Revi Yohana, Rizki Caturini | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Jumlah emiten yang menjanjikan pembagian dividen terus bertambah. Saham-saham emiten pembagi dividen ini bisa menjadi incar para pemodal, selain saham yang mencetak kenaikan harga (capital gain).
Emiten terakhir yang masuk dalam kelompok pembagi dividen adalah PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Emiten sektor properti itu berkomitmen membagikan dividen sebesar Rp 177,5 miliar.
Jika dihitung per satu saham, nilai dividen LPKR adalah Rp 7,72. Mengacu ke harga penutupan Selasa (10/4), yaitu Rp 820 per saham, imbal hasil dividen (dividen yield) tiap pemegang saham LPKR adalah sebesar 0,94%.
Di kelompok indeks saham LQ-45, emiten yang telah berkomitmen membagikan dividen di antaranya PT Semen Gresik Tbk (SMGR). Pabrikan semen itu berniat membagikan 50% dari laba bersih 2011 ke para pemegang saham.
Lalu, PT XL Axiata Tbk (EXCL), hendak mendistribusikan 35% dari laba bersihnya sepanjang tahun lalu. Sejumlah emiten sektor perbankan juga menjanjikan dividen dari keuntungan usaha di tahun lalu.
Pengamat pasar modal, David Cornelis, melihat, porsi pembagian dividen laba tahun 2011 lebih besar ketimbang tahun-tahun sebelumnya. "Terutama dividen dari emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan emiten saham di LQ45," kata David.
Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo, berpendapat, saham pembagi dividen yang menarik, idealnya menjanjikan pembagian keuntungan minimal 50% dari laba bersihnya. "Saham-saham dengan payout ratio besar, biasanya saham sektor pertambangan," ujar dia.
Kepala Riset Henan Putihrai Sekuritas, Felix Sindhunata, menilai emiten BUMN sektor perbankan dan industri dasar memiliki prospek usaha yang menarik. Ia mencontohkan Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), serta Semen Gresik Tbk (SMGR). Selain mengharapkan dividen dari emiten BUMN itu, potensi kenaikan harga sahamnya juga masih terbuka.
Menurut Felix, stabilitas ekonomi domestik dijaga oleh pemerintah yang berarti beriringan dengan pertumbuhan kinerja emiten BUMN. "Kondisi ekonomi makro saat ini cukup bagus," tandasnya.
Franco Sutedjowidjojo, pengamat pasar modal, melihat emiten perbankan bisa jadi pilihan. Meski berniat menurunkan persentase dividen di tahun ini, ini bukan sentimen negatif bagi perbankan. "Karena dananya untuk ekspansi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News