kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pilah Pilih Dua Suara Terkait IPO Pertamina Geothermal Energy


Senin, 06 Februari 2023 / 06:35 WIB
Pilah Pilih Dua Suara Terkait IPO Pertamina Geothermal Energy


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

Di sisi lain, analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti justru menilai, IPO PGEO cukup menarik untuk diperhatikan. Dijelaskan, dari sisi kinerja keuangan ia melihat tren pendapatannya terus bertumbuh.

Berdasarkan laporan keuangan terakhir, pendapatannya naik 3,9% dan jika dilihat dari net income cukup menarik pertumbuhannya yang ditopang pendapatan non-operasional.

"Yang kami soroti dari sisi likuiditasnya, current ratio-nya sebesar 0,5 kali, berada di bawah batas 1 kali dan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Lalu dari sisi solvabilitas DER masih aman dan ICR juga masih baik jadi kami lihat masih cenderung aman dalam melihat kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya," jelasnya.

Memang dari nilai IPO yang dipasang cukup tinggi. Namun, pihaknya melihat prospek bisnisnya juga menarik terutama untuk jangka menengah hingga panjang yang sekaligus memberikan awareness bahwa ada pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Menurutnya, ada enam faktor yang membuat prospek PGEO menarik. Pertama, dari sisi kapasitas terpasang PGEO menempati posisi pertama baik di dalam negeri maupun Asia Tenggara. Kapasitas PGEO sebesar 1.877 MWh dengan kapasitas yang dikelola langsung sekitar 1.200 MwH dan 600 MwH dikelola dengan skema KOB (Kontrak Operasi Bersama) oleh IPP.

Kedua, sumber daya dan cadangannya yang cukup besar sehingga dari mining life cukup untuk menghasilkan listrik selama tiga dekade. Ketiga, kontrak kerja sama ESC dengan PLN sebagai distributor tunggal dalam negeri. "Apalagi, market pembangkit listrik di dalam negeri merupakan yang terbesar," terangnya.

Keempat, dukungan pemerintah seiring dengan target pencapaian sebesar 23% untuk energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional pada 2025 yang sejalan dengan net zero emission pada 2060.

Pemerintah juga sudah mengumumkan percepatan pengalihan secara bertahap pembangkit listrik tenaga batubara ke tahun 2040.

Baca Juga: IPO Pertamina Geothermal Berpotensi Raup Dana Hingga Rp 9,78 Triliun

Kelima, dukungan dari sisi pendanaan tenaga panas bumi yang masuk dalam bisnis padat modal di mana PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan pendanaan lebih baik bagi proyek-proyek panas bumi.

"Keenam, potensi panas bumi di Indonesia yang besar mengingat letak geografis Indonesia yang berada di pacific ring of fire," imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×