kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pihak Rothschild kritik upaya Samin Tan dan BORN


Jumat, 08 Maret 2013 / 18:56 WIB
Pihak Rothschild kritik upaya Samin Tan dan BORN
ILUSTRASI. Bisnis industri kreatif kertas pembungkus hadiah (gift wrapping paper)


Reporter: Agustinus Beo Da Costa |

JAKARTA. Pihak Nat Rothschild mengaku kecewa dengan upaya Samin Tan melalui kendaraan investasinya, Borneo Lumbung Energy (BORN). Kemarin, BORN meminta kompensasi atas dukungannya pada proposal pemisahan Bakrie dari Bumi Plc.

"Sikap Borneo Lumbung Energy yang berupaya mendapatkan tambahan satu sen per saham lebih daripada investor Bumi Plc lainnya, sangat memalukan," ujar Ian Middleton, juru bicara Rothschild dalam rilisnya yang diterima Kontan, Jumat (8/3).

Sekadar mengingatkan, Samin Tan dan BORN masuk ke Bumi Plc pada Januari 2012 dengan mengakuisisi setengah dari 47,6 % saham Grup Bakrie di Bumi Plc pada Januari 2012. Saat itu, Bakrie harus membayar utang-utang mereka. Sayangnya, dalam perjalanan nilai investasi Samin Tan terus merosot seiring jatuhnya harga batubara, isu penyimpangan keuangan di anak-anak usaha Bumi Plc, dan konflik internal.

Kini, proses pembubaran kongsi Grup Bakrie dan BORN mulai berjalan. Kamis (7/3) lalu, beberapa eksekutif BORN termasuk Samin Tan memutuskan keluar dari manajemen BUMI dan anak usahanya, BRMS.

Pasca pengunduran diri tersebut, Direktur Keuangan BORN Kenneth R. Allan yang juga mantan Direktur BRMS dan BUMI mengatakan bahwa BORN akan tetap meminta kompensasi kepada Grup Bakrie atas dukungan mereka pada proposal pemisahan Grup Bakrie dari Bumi Plc.

Hal senada juga pernah diungkapkan oleh Samin Tan kepada Financial Times, Kamis (7/3). Samin Tan mengatakan dirinya sedang dalam pembicaraan dengan Grup Bakrie terkait kompensasi tersebut.

Menurut Ian, menjelang RUPS 21 Februari 2013 lalu, kendaraan investasi Rothschild yakni NR Investment sudah memperingatkan para pemegang saham terkait Samin Tan. NR berkata bahwa Samin Tan secara personal termotivasi menyukseskan proposal Bakrie, meskipun harus mengorbankan kepentingan pemegang saham lainnya.

"Kami terkejut pada minggu-minggu menjelang RUPS itu, direksi Bumi Plc yang dipimpin oleh William Horn Smith menyatakan, bahwa sama seperti pemegang saham minoritas lainnya, Samin Tan adalah korban dari keluarga Bakrie. Sekarang kami ingin penjelasan yang bisa diterima, terkait landasan apa kompensasi dari Bakrie untuk dukungan Samin Tan?" tanya Ian Middleton.

Ian menduga kemunduran dua direksi BORN Kenneth Raymond Allan dan Eva Novita Tarigan merupakan langkah awal dari upaya BORN untuk meningkatkan kendali mereka atas anak usaha Bumi Plc lainnya, PT Berau Coal Energy. Raymond Allan dan Eva Novita Tarigan sendiri sudah diangkat sebagai komisaris BRAU pada RUPS Luar Biasa , Kamis (7/3). 

Ini sejalan dengan pernyataan petinggi Grup Bakrie, Nirwan D. Bakrie kepada Kontan belum lama ini. Nirwan mengatakan pihaknya akan menawarkan kompensasi dalam bentuk saham. BORN nantinya akan memegang 50 % kepemilikan saham Grup Bakrie di BUMI dan 50% saham Rosan Roeslani di BRAU.

Selain itu, Ian juga mengatakan pengunduran diri jajaran direksi dan komisaris BUMI dan BRMS yang berasal dari BORN ini di tengah upaya penyelidikan terhadap dugaan penyimpangan keuangan patut disesalkan. Bumi Plc sendiri sudah pernah menyatakan akan meminta bantuan Otoritas Jasa Keuangan untuk membantu penyelidikan.

"Tan dan koleganya mundur dari BRMS dan Bumi Resources tepat pada saat di mana mereka secara teori harusnya bisa membantu Bumi plc untuk menginvestigasi dugaan penyimpangan keuangan yang serius di anak-anak perusahaan Bumi Plc tersebut, dan mengembalikan aset-aset pemegang saham yang dicuri," tutup Ian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×