Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pidato Donald Trump berhasil mengangkat valuasi rupiah. Di pasar spot, Kamis (12/1), nilai tukar rupiah melesat 0,28% menjadi Rp 13.281 per dollar AS. Sementara menurut data Bank Indonesia (BI), kurs tengah rupiah menguat 0,29% ke level Rp 13.288 per dollar AS.
Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy menuturkan, pidato perdana Trump membuat dollar AS merosot. Pasalnya, Trump tidak menjelaskan rencana kebijakan ekonomi, seperti stimulus fiskal dan pembangunan infrastruktur, dalam pidatonya.
Padahal, pelaku pasar berharap Trump akan menjabarkan kebijakan pajak dan prospek ekonomi AS ke depan. "Trump hanya mengatakan akan meningkatkan lapangan kerja. Akhirnya pidatonya membuat dollar AS menyentuh level terendah dalam satu bulan," papar Nizar.
Di saat yang sama, banyak sentimen positif muncul di dalam negeri. Misalnya kenaikan cadangan devisa, masuknya aliran dana amnesti pajak hingga angka penjualan ritel yang membaik.
Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, menambahkan, pengumuman cadangan devisa dalam negeri AS serta data tenaga kerja AS akan mempengaruhi pergerakan rupiah ke depan. AS akan merilis klaim pengangguran minggu pertama Januari 2017 pada Kamis (12/1) malam.
Beberapa pejabat The Fed juga akan menyampaikan pidato. Janet Yellen, Chairman The Fed, dijadwalkan berpidato Jumat (13/1).
Rully optimistis hari ini (13/1) rupiah akan menguat dan bergerak di kisaran Rp 13.275–Rp 13.335 per dollar AS. Sementara Nizar menghitung rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.260–Rp 13.320 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News