Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Sepanjang tahun 2019, PEHA mengantongi kenaikan penjualan hingga 7,84% menjadi Rp 1,1 triliun dari sebelumnya Rp 1,02 triliun.
Akan tetapi, kenaikan ini tidak diiringi dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang justru tertekan 22,89% year on year (YoY) menjadi Rp 102,03 miliar.
Di tengah pandemiĀ COVID-19, PEHA berharap produk-produk multivitaminnya yang mengandung vitamin C dan E kombinasi bisa menjadi penopang bisnisnya.
Baca Juga: Penjualan naik, laba Phapros (PEHA) justru tertekan 22,89% di tahun 2019
Selain itu, penjualan juga akan didorong dari anak perusahaan PEHA, PT Lucas Djaja yang baru saja memperoleh nomor izin edar produk hand sanitizer.
" Kami berharap produk-produk multivitamin dan hand sanitizer ini dapat mendukung Indonesia, melindungi masyarakat dari COVID-19," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News