kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,47   -12,05   -1.29%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peserta lelang SUN (22/9) didominasi oleh asuransi dan dana pensiun


Selasa, 22 September 2020 / 19:53 WIB
Peserta lelang SUN (22/9) didominasi oleh asuransi dan dana pensiun
ILUSTRASI. Dari jumlah penawaran yang masuk pada lelang SUN, pemerintah menyerap dana sebanyak Rp 22 triliun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengadakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Selasa (22/9).

Hasil lelang ini menunjukkan minat investor terhadap pasar SUN Indonesia kembali surut. Sebab jumlah penawaran yang masuk kali ini hanya sebesar Rp 46,12 triliun. Turun jika dibanding lelang SUN sebelumnya (8/9) yang sebesar Rp 52,26 triliun.

Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah menyerap dana sebanyak Rp 22 triliun. Jumlah tersebut melampaui target indikatif pemerintah yang sebesar Rp 20 triliun.

Bila sebelumnya seri-seri pendek jadi yang paling banyak diburu, pada lelang kali ini, justru seri FR0087 yang akan jatuh tempo pada 15 Februari 2031 menjadi seri yang paling banyak diburu dengan jumlah penawaran mencapai Rp 7,32 triliun.

Baca Juga: Pasar dilanda kekhawatiran, hasil lelang SUN Selasa (22/9) kembali turun

Head of Fixed Income Trimegah Sekuritas Darma Yudha mengatakan seri FR0087 jadi buruan karena sesuai dengan peta peserta lelang kali ini. Yudha menyebut, investor dari kelompok perbankan yang biasanya mendominasi lelang dan memburu seri-seri pendek tidak signifikan jumlahnya pada lelang hari ini.

“Jadi ketika kelompok perbankan tidak mendominasi, maka kelompok asuransi dan dana pensiun jadi yang paling banyak. Kelompok ini karena punya profil berbeda dan lebih mengincar yield, maka seri yang relatif panjang seperti FR0087 dan FR0080 pun jadi incaran utama,” jelas Yudha ketika kepada Kontan.co.id, Selasa (22/9).

Dari segi yield pada lelang kali ini, Yudha pun menilai besarannya masih cukup atraktif dan bersaing. Hal tersebut mengindikasikan bahwa peserta lelang memang niat masuk ke lelang dan melakukan penawaran. Yudha mengatakan para investor masih melihat yield berpotensi untuk turun, sehingga pada akhirnya membuat yield lelang jadi lebih bersaing.

Baca Juga: Penawaran masuk pada lelang SUN Selasa (22/9) turun menjadi Rp 46 triliun

Sementara Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengungkapkan seri FR0087 jadi buruan karena akan menjadi seri acuan baru pada tahun depan. “Seri ini pun jadi seri yang paling likuid sehingga jadi incaran para peserta. Harapannya nanti ketika asing masuk lagi akan mencari seri ini. Dari segi pemerintah juga memang tengah memperbanyak outstanding pada tahun depan untuk seri ini,” tambah Ramdhan

Berikut daftar lengkap seri yang dimenangkan beserta yield rata-ratanya:

1. Seri SPN 03201223 yang jatuh tempo pada 23 Desember 2020. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 1 triliun dengan yield rata-rata sebesar 3,04%.

2. Seri SPN 12210701 yang jatuh tempo pada 1 Juli 2021. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 2,10 triliun dengan yield rata-rata sebesar 3,30%.

3. Seri FR0086 yang jatuh tempo pada 15 April 2026. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 3,20 triliun dengan yield rata-rata sebesar 5,52%.

4. Seri FR0087 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2031. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 5,95 triliun dengan yield rata-rata sebesar 6,8%.

5. Seri FR0080 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 6,65 triliun dengan yield rata-rata sebesar 7,36%.

6. Seri FR0083 yang jatuh tempo pada 15 April 2040. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 2,6 triliun dengan yield rata-rata sebesar 7,41%.

7. Seri FR0076 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048. Seri ini dimenangkan sebesar Rp 500 miliar dengan yield rata-rata sebesar 7,42%.

Baca Juga: Sri Mulyani sebut pembiayaan utang capai Rp 693,6 triliun hingga Agustus 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×