kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar dilanda kekhawatiran, hasil lelang SUN Selasa (22/9) kembali turun


Selasa, 22 September 2020 / 19:38 WIB
Pasar dilanda kekhawatiran, hasil lelang SUN Selasa (22/9) kembali turun
ILUSTRASI. Jumlah penawaran yang masuk pada lelang SUN hari ini menyentuh Rp 46,12 triliun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Selasa (22/9). Dalam lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk menyentuh Rp 46,12 triliun.

Jumlah tersebut turun jika dibandingkan lelang SUN sebelumnya (8/9) yang mencapai Rp 52,26 triliun. Dari penawaran yang masuk, pemerintah memutuskan menyerap Rp 22 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari target indikatif semula yang sebesar Rp 20 triliun.

Head of Fixed Income Trimegah Sekuritas Darma Yudha mengatakan sentimen jumlah kasus positif virus corona di Indonesia yang terus bertambah dan semakin tinggi tiap harinya menjadi sentimen utama. Hal ini pada akhirnya membuat investor cenderung menahan diri karena kekhawatiran tersebut.

“Lonjakan kasus positif yang juga terjadi di luar negeri, pada akhirnya membuat investor asing maupun domestik untuk menghindari risiko terlebih dahulu. Bukan tidak mungkin sikap risk averse ini akan terus terjadi selama jumlah kasus belum menunjukkan tanda-tanda mereda dan membuat tren penurunan hasil lelang berlanjut setidaknya dua pekan ke depan,” kata Yudha kepada Kontan.co.id, Selasa (22/9).

Baca Juga: Penawaran masuk pada lelang SUN Selasa (22/9) turun menjadi Rp 46 triliun

Setali tiga uang, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menyebut penurunan hasil lelang ini mengindikasikan kondisi pasar yang tertekan. Dengan kondisi belakangan ini, Ramdhan menyebut belum akan ada harapan untuk investor asing bisa segera kembali masuk.

“Praktis lelang SUN selalu mengandalkan investor domestik. Sayangnya, perbankan selaku pemilik likuiditas yang melimpah belakangan juga tidak banyak melakukan aksi pembelian di lelang imbas dari volatilitas di pasar,” tambah Ramdhan.

Baca Juga: Sri Mulyani sebut pembiayaan utang capai Rp 693,6 triliun hingga Agustus 2020

Yudha menilai katalis positif yang mungkin kembali mengangkat jumlah penawaran lelang adalah membaiknya jumlah harian kasus positif virus corona. Selain itu, setiap perkembangan teranyar soal vaksin juga berpotensi direspon positif oleh pelaku pasar. Jadi selama kedua hal ini belum terjadi, investor akan cenderung menjauh dari pasar obligasi terlebih dahulu. 

“Padahal kalau dari segi likuiditas sebenarnya masih melimpah, jadi untuk peserta dan dana yang akan masuk tidak ada jadi masalah. Dari segi fiskal, yield spread Indonesia juga masih menarik dan yield berpotensi terus turun. Jadi memang sentimen Covid-19 inilah yang membatasi minat peserta untuk masuk,” pungkas Yudha

Baca Juga: Banyak dana menganggur, penjualan sukuk ritel SR013 melewati target

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×