Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan plat merah makin ramai yang berencana melantai di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, setidaknya ada tiga perusahaan yang telah menyatakan niat go public.
Pertama, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), lalu PT Jasa Marga Related Business (JMRB), dan LinkAja. Sementara itu, anak usaha Pertamina, yakni PGE juga dikabarkan akan melantai BEI.
Sekretaris Perusahaan ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin menyebutkan saat ini perusahaan masih berproses untuk go public.
Baca Juga: ASDP Indonesia Ferry Catatkan Laba Bersih Rp 317 Miliar Hingga November 2021
"Saat ini ASDP masih berproses, pertama dari segi kesiapan kami sendiri dan kedua market readiness. Proses yang dilalui masih panjang, kami berharap dapat berjalan lancar dan sesuai target," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (5/1).
Sebelumnya, pada Desember 2020 manajemen ASDP telah mengumumkan bahwa perusahaan menargetkan untuk melakukan penawaran saham perdana kepada publik dapat dilakukan pada kuartal III 2022.
Dalam aksi korporasinya tersebut, perseroan mengincar dana segar dari aksi korporasi ini sekitar Rp 4 triliun. Dana tersebut, untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) dan ekspansi bisnis.
Salah satu upaya ekspansi yang akan dilakukan ASDP pada 2022 antara lain mengakuisisi perusahaan operator swasta untuk menambah jumlah kapal.
Adapun saat ini ASDP mengoperasikan total 218 unit kapal. Rinciannya, 166 milik ASDP dan 52 unit KSO dengan Jembatan Nusantara. Kapal-kapal tersebut melayani total 289 lintasan dan 35 pelabuhan di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Persiapan yang dilakukan Jasa Marga (JSMRG) untuk IPO anak perusahaan
Corporate Finance Group Head Jasa Marga, Eka Setya Adrianto menuturkan, saat ini perusahaan masih fokus pengembangan aset anak usahanya tersebut. "Kami fokus perkuat aset dulu sebelum berbicara IPO," tuturnya.
Berdasarkan laporan keuangan Jasa Marga, hingga September 2021 total aset sebelum eliminasi milik JMRB sebesar Rp 2,14 triliun. Angka itu naik tipis atau 1,42% dari posisi Desember 2020 sebesar Rp 2,11 triliun.
Di sisi lain, salah satu anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), yakni PT Adhi Commuter Properti (ADCP) juga telah memulai proses IPO. Namun, dari jadwal seharusnya pada 3 Januari sudah offering tetapi sampai saat ini masih dalam bookbuilding.
Sekretaris Perusahaan ADCP, Adi Sampurno memastikan jadwal IPO perusahaan tidak mundur dan masih on progress. Dia menjelaskan proses yang tengah berjalan saat ini yaitu pemenuhan administrasi dari OJK, untuk memperoleh izin efektif.
"Kami menargetkan rencana IPO akan terealisasi di awal tahun ini, berjalan dengan proses dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan," tegasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News