Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan produksi yang terjadi selama tahun lalu membuat penjualan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) berhasil tumbuh. Sayang, hal ini belum mampu mendongkrak laba emiten perkebunan ini selama tahun 2017.
Mengutip laporan keuangan tahunan yang dirilis Rabu (28/2), penjualan SIMP sepanjang tahun lalu tumbuh 8,92% menjadi Rp 15,83 triliun dari Rp 14,53 triliun di tahun 2016. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya kontribusi penjualan dari divisi perkebunan serta divisi minyak dan lemak nabati.
Sayangnya, beban pokok penjualan atau cost of goods sold (COGS) SIMP di tahun lalu ikut meningkat sebesar 11,61% year on year (yoy). Akibatnya, laba bruto anak usaha grup Salim ini hanya tumbuh tipis sebesar 0,16% yoy.
Tak hanya COGS saja yang meningkat di tahun 2017 lalu. Beban penjualan dan distribusi, beban umum dan administrasi, serta beban operasi lainnya pun tercatat mengalami peningkatan. Beban penjualan dan administrasi, misalnya, naik 10,34% yoy tahun lalu. Beban umum dan administrasi juga tercatat meningkat 2,79% yoy, begitu pula beban operasi lain yang melonjak 26,27% yoy.
Penghasilan dari operasi lain SIMP di tahun lalu pun tercatat menurun 58,57% menjadi hanya Rp 88,02 miliar. Hal ini menekan pertumbuhan laba usaha SIMP yang tercatat turun sebesar 11,36% menjadi Rp 1,82 triliun.
Naiknya beban itulah yang membuat laba induk usaha PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) ini turun sebesar 4,85% yoy menjadi sebesar Rp 512,20 miliar tahun lalu. Di tahun 2016 lalu, SIMP berhasil membukukan laba sebesar Rp 538,33 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News