kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertemuan OPEC mulai, minyak merangkak naik


Selasa, 27 September 2016 / 06:04 WIB
Pertemuan OPEC mulai, minyak merangkak naik


Sumber: Antara,Xinhua | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Harga minyak dunia naik pada Senin (Selasa pagi WIB), karena produsen-produsen utama memulai pertemuannya membahas cara-cara mendukung pasar yang jatuh.

Anggota OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) dan Rusia dijadwalkan akan bertemu di sela-sela Forum Energi Internasional di Aljazair pada 26-28 September.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November bertambah US$ 1,45 menjadi menetap pada US$ 45,93 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman November naik US$ 1,46 menjadi ditutup pada US$ 47,35 per barel di London ICE Futures Exchange.

Meskipun negara-negara termasuk Arab Saudi telah meremehkan pertemuan tersebut, masih luas harapan bahwa produsen-produsen minyak utama dapat mencapai kesepakatan pemotongan produksi untuk menstabilkan pasar.

Penguatan harga pada Senin mengembalikan sebagian besar penurunan dari Jumat (23/9), ketika keraguan tentang pembicaraan Aljazair mendorong harga minyak dunia turun.

"Kebanyakan ini hanya akan naik dan turun akibat spekulasi tentang apa yang akan terjadi dalam tiga hari ke depan pada pertemuan di Aljazair," kata James Williams di WTRF Ekonomics.

Menteri Energi Aljazair Noureddine Boutarfa juga berbicara harapan penuh prospek untuk kesepakatan. OPEC "setuju tentang kebutuhan untuk menstabilkan harga, tinggal kami menemukan format yang menyenangkan semua orang", Boutarfa mengatakan pada Minggu.

Namun, analis memperingatkan bahwa masih ada hambatan utama. "Sementara beberapa anggota OPEC telah membuat suara-suara positif menjelang perundingan, masih ada pertanyaan atas bagaimana efektifitas sebuah perjanjian informal," kata analis Bill Hodder di konsultan berbasis di Inggris, Love Energy.

Di mana, "Iran masih belum merespons tawaran Arab Saudi untuk saling membekukan produksi, mungkin menunjukkan bahwa mungkin sulit bagi mereka untuk menyetujui kesepakatan pada Rabu."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×