Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengumumkan kerja sama dengan Chevron New Energies International (Chevron) dan Mubadala Energy. Kerja sama joint study agreement (JSA) ini untuk mengeksplorasi potensi panas bumi di Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Penandatanganan joint study agreement tersebut dilaksanakan bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat, dan disaksikan oleh Deputi Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi, Jodi Mahardi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dan Country Manager Chevron Indonesia, Wahyu Budiarto
"JSA kami kali ini bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan yang saling melengkapi dari ketiga pihak dalam pengembangan panas bumi di Kotamobagu," ujar Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi dalam siaran pers, Selasa (14/11).
Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Daftarkan 2 Area Lagi ke Bursa Karbon Indonesia
Joint study agreement ini bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan dan pengalaman yang saling melengkapi dari ketiga Perusahaan. PGEO sebagai penghasil dan pemegang kapasitas panas bumi terbesar di Indonesia, kemampuan Chevron untuk menyediakan energi ramah lingkungan, serta rekam jejak Mubadala Energy dalam menyediakan energi yang andal dan efisien.
Perjanjian tersebut memberikan kerangka komprehensif untuk melakukan kajian bersama pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Kotamobagu. WKP Kotamobagu merupakan kawasan yang mempunyai nilai entalpi tinggi dengan sistem hidrotermal vulkanik yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara dengan luas sebesar 18.530 Ha.
WKP Kotamobagu ditugaskan kepada PGEO Kotamobagu sebagai anak perusahaan PT Pertamina Geothermal Energy berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya.
Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Tingkatkan Produksi Listrik di Kuartal III-2023
Perjanjian ini selaras dengan pengumuman Pemerintah Indonesia baru-baru ini yang menargetkan penambahan kapasitas terpasang panas bumi sebesar 3,3 gigawatt (GW) sebelum akhir tahun 2030. Listrik panas bumi yang diproduksi di Kotamobagu dapat menyediakan sumber energi ramah lingkungan untuk memasok pasar domestik di Indonesia dan berpotensi menjadi pasokan listrik bagi produksi hidrogen atau amonia rendah karbon.
Wahyu Budiarto, Country Manager Chevron Indonesia mengatakan, ini adalah kolaborasi Chevron yang kelima dengan Pertamina. Pihaknya juga antusias dengan bergabungnya Mubadala Energy di WKP Kotamobagu. “Kami berharap dapat membawa keahlian teknis dan teknologi baru panas bumi ke dalam kemitraan ini dalam rangka mengeksplorasi sumber energi terbarukan untuk mendukung target transisi energi Indonesia," kata Wahyu.
Sementara Mansoor Mohamed Al Hamed, Chief Executive Officer Mubadala Energy mengatakan, ini merupakan kesempatan untuk mengeksplorasi proyek-proyek tersebut. Kerja sama ini juga merupakan bagian dari komitmen Mubadala Energy untuk berperan aktif dalam transisi energi seiring dengan upaya kami untuk terus mendukung target Net Zero di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News