Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) berpotensi turun pada perdagangan Selasa (6/8). Hal ini terjadi di tengah meningkatnya persepsi risiko terhadap instrumen obligasi di negara-negara berkembang.
Di samping itu, harga SUN juga rentan tertekan seiring kekhawatiran dari para pelaku pasar terhadap eskalasi perang dagang antara AS dan China. Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat di kuartal II-2019 juga menjadi pertimbangan bagi para pelaku pasar.
“Saat ini para pelaku pasar cenderung untuk wait and see terlebih dahulu sebelum masuk kembali ke pasar sekunder,” tulis Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.
Dengan hasil ini, Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati pergerakan harga SUN dan fokus pada seri-seri bertenor pendek dan menengah.
Beberapa seri SUN masih cukup menarik untuk dicermati hari ini. Di antaranya adalah FR0031, FR0053, FR0061, FR0056, FR0059 dan FR0064. Adapun SUN bertenor panjang yang juga dapat dipertimbangkan antara lain FR0058, FR0065, FR0068 FR0080 dan FR0072.
Sebelumnya, harga SUN kembali terkoreksi pada perdagangan kemarin seiring meningkatnya tensi perang dagang yang disertai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Harga rata-rata SUN tenor pendek atau 1—4 tahun terkoreksi sekitar 38 bps yang membuat imbal hasil rata-ratanya naik hingga 15 bps. Harga rata-rata SUN tenor menengah atau 5—7 tahun mengalami penurunan sebesar 208 bps yang mengakibatkan kenaikan imbal hasil rata-rata sebesar 38 bps.
Adapun harga rata-rata SUN tenor panjang atau di atas 7 tahun turun sekitar 114 bps yang mendorong kenaikan imbal hasil rata-rata sekitar 75 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
