kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persediaan bensin AS membludak, harga minyak mentah kompak melemah


Kamis, 04 Juni 2020 / 19:48 WIB
Persediaan bensin AS membludak, harga minyak mentah kompak melemah
ILUSTRASI. harga minyak turun


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah kembali tertekan di tengah keraguan atas kemampuan produsen minyak mentah untuk menyetujui perpanjangan pemangkasan produksi dan kekhawatiran atas peningkatan persediaan bahan bakar di Amerika Serikat. 

Kamis (4/6) pukul 19.20 WIB, harga minyak mentah berjangka Brent kontak pengiriman Agustus 2020 di ICE Futures turun 19 sen menjadi US$ 39,60 per barel. Posisi ini menuju penurunan pertama harga minyak Brent dalam enam sesi. 

Setali tiga uang, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juli 2020 di Nymex juga koreksi 40 sen menjadi US$ 36,89.

Baca Juga: Pemangkasan lanjutan diragukan, harga minyak WTI terkoreksi ke US$ 36,59 per barel

Dalam pembicaraan lanjutan mengenai pemangkasan produksi minyak, Arab Saudi dan Rusia, dua produsen minyak terbesar di dunia, telah setuju untuk mendukung perpanjangan pemangkasan 9,7 juta barel per hari (bpd). Sebelumnya, OPEC+ sepakat, pemangkasan produksi sebesar jumlah tersebut hanya dilakukan di bulan Mei dan Juni 2020. 

Tetapi dengan pertemuan OPEC+ untuk membahas pemotongan tetap tergantung pada pemotongan yang dilakukan oleh negara-negara yang belum memenuhi target mereka sejauh ini, kata sumber.

Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab tidak berencana untuk memperpanjang pemangkasan tambahan produksi sukarela sebesar 1,18 juta barel per hari setelah Juni. Jika hal ini terjadi, ada potensi pasokan minyak mentah bisa naik bulan depan terlepas dari keputusan OPEC+. 

Analis pasar minyak SEB mengatakan, mereka melihat "peluang yang lebih baik daripada bahkan" untuk perpanjangan pemotongan OPEC+ saat ini, tetapi juga menunjukkan berlanjutnya permintaan yang lemah menjaga patokan Brent di bawah US$ 40 per barel.

Baca Juga: Harga minyak terkoreksi, dipicu keraguan pemangkasan produksi oleh OPEC

Di sisi lain, data resmi AS menunjukkan stok bensin naik 2,8 juta barel, hampir tiga kali lipat dari yang diperkirakan analis. Stok distilasi juga melonjak 9,9 juta barel, hampir empat kali lipat dari yang diperkirakan.

Berdasarkan data yang dianalisis Reuters, di Asia, volume produk minyak yang diperdagangkan selama proses Market-on-Close S&P Global anjlok 74% pada Mei dari tahun sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×