Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Potensi penurunan suku bunga di tahun 2024 akan berdampak positif terhadap kinerja emiten e-commerce. Suku bunga yang lebih rendah akan mendorong pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya akan meningkatkan konsumsi masyarakat.
Namun, persaingan yang semakin ketat di industri e-commerce akan membuat emiten e-commerce harus terus berinovasi untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Perubahan perilaku konsumen, seperti meningkatnya penggunaan media sosial untuk berbelanja, juga akan menjadi tantangan bagi emiten e-commerce.
Berikut rekomendasi saham emiten sektor teknologi e-commerce beserta target harganya:
1. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
Persediaan uang tunai yang banyak dengan burn rate sederhana memberikan fleksibilitas bagi BUKA. Emiten ini tengah berada dalam posisi keuangan yang kuat dan telah mengumpulkan cadangan kas dalam jumlah besar.
Per September 2023, total setara kas BUKA dan investasi likuid berjumlah Rp 19,7 triliun, terdiri dari campuran uang tunai dan aset investasi lainnya. Dengan pola pendapatan bunga rata-rata triwulanan yang konsisten dan dengan adanya peningkatan EBITDA triwulanan, sumber daya keuangan BUKA menghasilkan cash runway melebihi 50 tahun.
Cadangan finansial yang besar ini digabungkan dengan sekitar setengah pangsa pasar di sektor UMKM, menempatkan BUKA pada posisi strategis yang berpotensi menambah pengeluaran untuk perluasan pangsa pasar di masa depan. Jika BUKA memilih untuk meningkatkan tingkat burn rate, maka BUKA juga dilengkapi dengan sumber daya yang diperlukan untuk mengamankan kehadiran pasar yang lebih besar di tahun-tahun mendatang.
- Rekomendasi: Trading buy
- Target harga: Rp 240 per saham
Christopher Rusli dan Jonghoon Won, Mirae Asset Sekuritas, riset 27 November 2023
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Emiten E-Commerce Usai Tiktok Gabung GOTO
2. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
Keputusan GOTO untuk memberikan saham mayoritas Tokopedia dan menjauh dari industri e-commerce yang sangat kompetitif merupakan langkah strategis untuk keberlanjutan jangka panjang perusahaan. Selain itu, kesepakatan bagi hasil dari GMV inti entitas gabungan baru tersebut menjanjikan keuntungan jangka panjang untuk GOTO.
Namun, masih ada beberapa ketidakpastian mengenai struktur keuangan GOTO, struktur biaya, jumlah uang tunai yang diatribusikan ke Tokopedia, potensi dampak TikTok Shop, dan kolaborasi antara TikTok-Tokopedia dengan Gojek dan GTF.
Terdapat risiko-risiko tertentu yang perlu dipertimbangkan, misalnya kerugian besar akibat write off Tokopedia goodwill. Hal ini berpotensi menambah dan mengurangi akumulasi kerugian nilai buku GOTO. Selain itu, pembukaan Saham Seri – B GOTO pada bulan Maret 2024 menimbulkan risiko, karena beberapa pemegangnya mungkin memilih untuk menjual Saham Seri - B mereka.
- Rekomendasi: Hold
- Target harga: Rp 83 per saham
Kevin Jonathan Panjaitan, OCBC Sekuritas, riset 19 Desember 2023
Baca Juga: Sejumlah Modal Ventura Siapkan Strategi Investasi Tahun 2024
3. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI)
BELI berpeluang untuk terus bersaing meningkatkan kinerjanya seiring ekosistem yang makin lengkap. Namun, emiten e-commerce Blibli tersebut masih memiliki tantangan karena persaingan semakin ketat dan saat ini cadangan kas yang tersedia tidak begitu besar dibandingkan pemain lainnya. Sehingga, memiliki ruang gerak lebih terbatas untuk bisa berinovasi.
- Rekomendasi: Netral
- Support: Rp 474
- Resistance: Rp 486
Sukarno Alatas, Kiwoom Sekuritas Indonesia
Baca Juga: APPBI Ungkap Stagnasi Pertumbuhan Ritel Menghantui Jika Pengetatan Impor Berlaku
Secara teknikal, Pergerakan BELI saat ini masih berada pada fase sideways disertai dengan volume yang tidak terlalu besar. Dari sisi indikator, MACD masih bergerak datar dan berada di area positifnya dengan Stochastic yang berpeluang goldencross di area netralnya.
- Rekomendasi: Trading buy
- Support: Rp 476
- Resistance: Rp 482
Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News