Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah berhasil menyerap dana segar sekitar Rp 15,6 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (1/3). Jumlah dana tersebut melebihi target indikatif, karena permintaan yield cukup rendah.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, total penawaran yang masuk mencapai Rp 26,57 triliun.
Dari lima seri yang dimenangkan pemerintah, penyerapan terbesar berasal dari seri FR0056, mencapai Rp 8,05 triliun. Seri yang jatuh tempo 15 September 2026 tersebut mematok yield rata-rata tertimbang 8,28%.
Menyusul, SPN03160602 dengan penyerapan Rp 2 triliun yang memiliki yield rata-rata tertimbang 5,54% dengan jatuh tempo pada 2 Juni 2016. Adapun, seri bertenor pendek lain, yaitu SPN12170302 menyerap dana senilai Rp 2 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 6,31%.
Seri ini jatuh tempo pada 2 Maret 2017. Lalu FR0072 yang menyerap Rp 1,9 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,65%. Seri ini bakal jatuh tempo 15 Mei 2036.
Terakhir, FR0053 dengan dana sekitar Rp 1,65 triliun. Seri yang kedaluwarsa pada 15 Juli 2021 memiliki yield rata-rata tertimbang 7,94%.
Analis PT Infovesta Utama Mark Prawirodijojo menjelaskan, pemerintah memanfaatkan tawaran yield yang cukup kompetitif untuk menyerap dana besar melalui lelang. Hal ini juga sesuai dengan strategi front loading yang digalakkan pemerintah sejak lelang perdana tahun 2016.
"Apabila dibandingkan dengan beberapa lelang SUN sebelumnya di 2016, yield yang dimenangkan kali ini termasuk lebih rendah," jelas Mark, Selasa (1/3). Maklum, sejak awal tahun, Bank Indonesia (BI) memangkas BI rate sebanyak 50 bps ke level 7%. Aksi tersebut sukses menyeret pergerakan yield SUN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News