Reporter: Marantina | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kebanjiran tawaran penempatan dana. Penawaran yang masuk mencapai Rp 1,93 triliun, hampir empat kali lipat dari target pemerintah, yang cuma Rp 500 miliar.
Dari lima seri sukuk yang ditawarkan, pemerintah hanya memenangkan dua seri. Keduanya adalah PBS001 (reopening), yang dimenangkan dengan yield rata-rata tertimbang 5,65%, dan PBS004 (reopening) dengan yield 6,71% senilai Rp 540 miliar.
Tiga seri sukuk lain yang tidak dimenangkan, adalah SPN-S 08022013 (new issuance), PBS002 (reopening) dan PBS003 (reopening).
I Made Adi Saputra, analis obligasi NC Securities, menuturkan, permintaan lelang sukuk, kemarin (7/8) agak menurun meski tidak signifikan.
Investor masih berani meminta yield tinggi. Ambil contoh seri PBS004. Jika dahulu yield rata-rata tertimbang mencapai 6,69%, maka di lelang kali ini, naik menjadi 6,71%.
Penawaran yield dari investor lebih kompetitif dibanding lelang sukuk dua pekan lalu. "Sebab, hari ini ada koreksi harga Surat Utang Negara (SUN)," ujar Made.
Dalam setiap lelang sukuk, pemerintah memang cukup selektif. Made bilang, pemerintah ogah menerbitkan sukuk dengan bunga yang terlampau tinggi. Pasalnya, pemerintah masih memiliki opsi lain untuk menambah likuiditas, misalnya melalui lelang SUN yang lebih kompetitif.
Herdi Ranu Wibowo, Head of Debt Capital Market PT Trimegah Securities, menambahkan, ketiga seri sukuk yang tidak dimenangkan, karena imbal hasil yang diminta peserta lelang terlalu tinggi.
Untuk sukuk seri PBS002, misalnya. Yield terendah yang masuk 6,09%, dan yang tertinggi senilai 6,50%. Adapun penawaran yield terendah yang masuk ke sukuk seri PBS003 sebesar 6,59% dan yang tertinggi sebesar 7,00%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News