Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan yang tetap bertumbuh dan akuisisi Semen Grobongan diproyeksikan mendorong Kinerja PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) hingga tahun depan.
Analis Samuel Sekuritas Daniel Adity Widjaja menilai efek akuisisi akan dirasakan mulai tahun depan. Maklum, konsolidasi baru mulai 1 Desember kemarin.
Berdasarkan data perusahaan, tahun 2022 Semen Grobongan memproduksi 1,5 juta ton semen. Dengan menggunakan asumsi sama, berarti hanya efek sekitar 125-130 ribu ton semen yang akan terkonsolidasi ke INTP di bulan Desember dan itu masih di bawah 10% dari penjualan semen bulanan INTP.
"Dengan akuisisi ini, kami memproyeksikan bahwa volume penjualan INTP dapat mencapai 18,4 juta ton atau tumbuh 3,3% secara tahunan (YoY) pada 2024 dengan tambahan pangsa pasar sebesar 2%-3%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (11/12).
Baca Juga: Simak Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham LPKR Berikut Ini
Dampak lain dari akuisisi itu adalah persaingan yang melonggar sehingga potensi untuk perang dan fluktuasi harga semakin kecil. Hal tersebut juga terlihat dari 6 bulan terakhir dengan harga semen kantung cenderung flat.
Meskipun memang, secara industri, Daniel masih wait and see terkait pertumbuhan permintaan semen di 2024. Ia memasang proyeksi konservatif dengan pertumbuhan tipis atau 1%-2% secara tahunan (YoY) seiring periode Pemilu sehingga masih melihat kebijakan-kebijakan di era presiden baru.
"Namun jika melihat dari pertumbuhan semen curah dari banyaknya proyek infrastruktur pemerintah, seharusnya masih cukup baik karena permintaan di Kalimantan masih besar," katanya.
Sementara untuk akhir tahun, meski permintaan terkontraksi 0,6% hingga September, Daniel memproyeksikan permintaan semen nasional masih dapat tumbuh tipis atau 1%. Ini didukung pembangunan infrastruktur dan mulai pulihnya permintaan dari sektor properti.
Karenanya, Samuel Sekuritas memproyeksikan pendapatan INTP di 2023 dan 2024 akan tumbuh 4,8% YoY dan 6,8% YoY.
Baca Juga: Bisnis EBT Diprediksi Cerah, Simak Rekomendasi Saham PGEO Berikut Ini
"Terkait laba bersih, kami memperkirakan penurunan tipis atau 3,5% YoY di 2023, sebelum kembali naik 8,3% YoY di 2024," paparnya.
Daniel memberikan rating buy INTP dengan target harga Rp 12.625 per saham. Pada Senin (11/12), harga INTP ditutup menguat 0,53% ke Rp 9.425 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News