kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Semen Nasional Diramal Tumbuh, Begini Rekomendasi Saham INTP dan SMGR


Jumat, 29 September 2023 / 07:45 WIB
Penjualan Semen Nasional Diramal Tumbuh, Begini Rekomendasi Saham INTP dan SMGR


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Outlook penjualan semen domestik dinilai masih tetap positif, seiring adanya sejumlah faktor yang bisa mendorong permintaan semen hingga akhir tahun ini

Dalam riset tertanggal 26 September 2023, Analis UOB Kay Hian Sekuritas Limartha Adhiputra berekspektasi volume penjualan semen nasional pada tahun 2023 akan mengalami pertumbuhan sebesar 2% secara year-on-year (YoY).

Prospek pasar semen untuk sisa tahun ini akan tetap solid dengan wilayah Kalimantan sebagai pendorong pertumbuhan utama penjualan segmen curah.

Pendorong permintaan datang dari terus digenjotnya pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan, seiring rencana pemerintah yang akan pindah ke IKN pada tahun depan. Di sisi lain, segmen semen kantong juga diekspektasikan akan semakin pulih, baik di wilayah Jawa maupun luar Jawa.

Baca Juga: Genjot Segmen Korporasi, Begini Rekomendasi Saham XL Axiata (EXCL)

Kenaikan harga batubara baru-baru ini akan berdampak minim terhadap emiten semen.  Baru-baru ini, Limartha menyebut harga batubara global naik tipis ke level US$ 160 per ton seiring meningkatnya permintaan dari China menjelang musim dingin.

Namun, di dalam negeri, harga batubara bernilai kalori rendah alias low calorific value (LCV) saat ini masih di rentang US$ 52 per ton, dibandingkan posisi tahun lalu yang mencapai US$ 90 per ton.

Meningkatnya produksi batubara dalam negeri juga memberikan pasokan batubara yang cukup bagi industri semen. Normalisasi harga batubara dan ketersediaan batubara yang melimpah memberikan keleluasaan bagi perusahaan semen untuk memenuhi kebutuhan batubaranya, sehingga dampak kenaikan harga batubara terhadap emiten semen akan minim.

Di sektor semen, UOB Kay Hian Sekuritas mempertahankan rating overweight, dengan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) sebagai pilihan utama alias top picks. Ada sejumlah alasan di balik pemilihan SMGR sebagai top picks.

Pertama, SMGR memiliki valuasi yang murah. Kedua, emiten pelat merah ini telah mengamankan 100% pasokan batubara pada tahun 2023 dengan harga domestic market obligation (DMO).

Ketiga, SMGR berpotensi menghasilkan volume penjualan ekspor yang lebih solid pada tahun 2023. Dia merekomendasikan buy saham SMGR dengan target: harga Rp 9.200 per saham.

Baca Juga: Ini Saham yang Banyak Diburu Asing Saat IHSG Menguat Kemarin

Limartha juga merekomendasikan buy saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan target Rp 13.500 per saham. Selain memiliki valuasi yang atraktif, daya Tarik INTP lainnya yakni emiten ini memiliki potensi pertumbuhan EBITDA dan laba bersih setelah masing-masing sebesar 25,9% dan 18,9% pada tahun 2023.

Pertumbuhan kinerja INTP didukung oleh menurunnya biaya energi dan potensi pertumbuhan penjualan dari proyek-proyek di IKN. Prospek INTP juga didukung oleh potensi pasar semen di Indonesia Timur dan pasar ekspor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×