kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Permintaan pengangkutan meningkat, Pelita Samudera akan tambah kapal


Minggu, 25 November 2018 / 15:11 WIB
Permintaan pengangkutan meningkat, Pelita Samudera akan tambah kapal
ILUSTRASI. Armada kapal PT Pelita Samudera Shipping Tbk


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perusahaan angkutan pelayaran batubara turut terdongkrak menggeliatnya industri batubara, salah satunya PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI).

Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera, Imelda Agustina Kiagoes menyatakan, pihaknya kewalahan memenuhi permintaan pengangkutan.

Oleh karena itu, ia bilang, saat ini PSSI tengah merencanakan pembelian delapan set kapal tunda dan tongkang berukuran 330 feet serta dua kapal mother vessel (MV) yang memiliki dead weight ton sebesar 31.000. “Kami akan beli satu set kapal tunda dan tongkang pada Desember ini, beberapa kali kami menolak pelanggan karena keterbatasan kapal,” kata Imelda, Rabu (21/11).

PSSI akan membeli tujuh set kapal tunda dan tongkang pada tahun depan. Imelda mengaku pihaknya kesulitan dalam mencari kapal lantaran banyak juga industri pelayaran yang menambah kapal tunda dan tongkang seiring dengan menggeliatnya industri batubara.

Untuk membeli satu set kapal tongkang dan tunda, PSSI harus merogoh kocek sekitar US$ 2,5 juta, sementara untuk MV sekitar US$ 8 juta hingga US$ 10 juta. “Dananya ada dari penjualan floating loading facility (FLF), ada dari internal perusahaan, dan nanti kami rencananya ada pendanaan dari bank,” kata Imelda pada Kontan.co.id.

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu PSSI telah menjual satu FLF pada PT Maritim Barito Perkasa dengan nilai US$ 12 juta. Hasil penjualan FLF ini salah satunya akan digunakan untuk membeli kapal tunda dan tongkang.

Sekarang ini PSSI mengopersikan 38 set kapal tunda dan tongkang, 3 FLF, dan 1 mother vessel. “Utilisasi untuk kapal tunda dan tongkang sudah mencapai 95%,” imbuhnya.

Per September 2018, Pelita Samudera mencatatkan kenaikan dari kegiatan pengangkutan batubara menjadi sebesar 9,5 juta metrik ton naik sekitar 93% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,5 juta metrik ton.

Volume pemindahmuatan batubara yang memberikan total volume FLF sebesar 15,7 juta metrik ton pada kuartal III 2018, pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 13,2 juta metrik ton. Sedangkan untuk lini bisnis baru, MV mencatatkan total volume sekitar 11,4 ribu metrik ton, lini bisnis ini baru dimulai pada Maret silam.

Pada tahun ini, PSSI mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 29 juta, sampai periode Juni 2018 baru terserap 43% yang digunakan salah satunya untuk docking kapal. Asal tahu saja pada tahun ini Pelita Samudera membidik pertumbuhan 20%. Imelda memproyeksikan belanja modal untuk 2019 tak berbeda jauh dengan capex tahun ini.

Sampai September 2018, pendapatan perusahaan meningkat 46,97% menjadi US$ 46,84 juta dari pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya US$ 31,87 juta. Seiring meningkatnya pendapatan, beban pendapatan juga meningkat jadi US$ 34,23 juta naik 30,3% ketimbang tahun sebelumnya sebesar US$ 26,27 juta.

Perusahaan menorehkan laba bruto sebesar US$ 12,16 juta naik 117,14% ketimbang periode yang sama tahun lalu sebanyak US$ 5,60 juta. Laba bersih periode berjalan PSSI melonjak delapan kali lipat menjadi US$ 12,09 juta dari perolehan pada kuartal III 2017 sebesar US$ 1,35 juta. “Faktornya karena harga batubara cukup stabil dan volume pengangkutan juga meningkat,” tutur Imelda ketika ditemui di Jakarta.

Mengenai target pertumbuhan untuk tahun depan, Imelda menambahkan PSSI menargetkan pertumbuhan double digit.

Selain bergerak di bidang pengangkutan pelayaran batubara, Imelda mengatakan perusahaan juga memiliki rencana diversifikasi bisnis, misalnya untuk pengangkutan nikel serta pengangkutan minyak dan gas. “Ada rencana ke sana, tapi kita masih melihat pasar dulu,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×