Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai penawaran yang masuk pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara yang digelar Selasa (23/7) besok diyakini akan lebih dibandingkan lelang sebelum-sebelumnya.
Asal tahu saja, nilai penawaran yang masuk pada lelang sukuk negara pada 9 Juli lalu menembus Rp 36,43 triliun.
Kendati tidak memprediksi secara pasti, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini bilang, ada kemungkinan terjadi penurunan permintaan pada lelang sukuk besok. “Para investor masih menunggu kepastian pemangkasan suku bunga acuan AS oleh The Federal Reserves,” ujarnya beralasan, Senin (22/7).
Bank Sentral AS ini sebenarnya baru akan menggelar agenda FOMC pada akhir bulan nanti. Di situ, kepastian apakah suku bunga acuan AS benar-benar turun atau tidak akan terjawab.
Baca Juga: Pelemahan Rupiah Pengaruhi Minat Lelang Sukuk Pelemahan Rupiah Pengaruhi Minat Lelang Sukuk
Penantian para investor tersebut turut mempengaruhi kondisi pasar obligasi Indonesia di awal pekan ini. Terbukti, yield Surat Utang Negara (SUN) seri acuan 10 tahun naik dari 7,11% di hari Jumat (19/7) menjadi 7,17% pada Senin (22/7).
Walau begitu, ia menganggap pasar obligasi Indonesia masih dalam tahap yang aman, sehingga lelang sukuk negara besok masih bisa berlangsung ramai. Pemerintah pun dipercaya tidak akan kesulitan menyerap dana sesuai target indikatif yang ditetapkan sebesar Rp 8 triliun.
Hanya saja, karena para investor masih wait and see terhadap pemangkasan suku bunga acuan AS, ada kemungkinan seri-seri bertenor pendek seperti SPN-S 10012020 atau PBS014 akan lebih laris saat lelang besok.
Sebagai catatan, selain kedua seri tadi, pemerintah juga akan melelang seri PBS019, PBS021, PBS022, dan PBS015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News