Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang surat utang negara (SUN) yang berlangsung pada Selasa (16/7) diperkirakan berlangsung ramai. Data neraca dagang Indonesia yang surplus dan kondisi pasar obligasi domestik yang masih stabil menjadi faktor pendorongnya.
Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga menilai, data neraca dagang Indonesia yang surplus US$ 200 juta di bulan Juni 2019 akan membuat lelang SUN lebih kompetitif. Terlebih lagi, di waktu yang sama, para investor masih menanti keputusan Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur tengah pekan ini.
“Perbaikan neraca dagang menjadi stimulus tambahan untuk menurunkan yield SUN sehingga minat investor untuk ikut lelang meningkat,” ujar dia, Senin (15/7).
Perlu diketahui, pada Senin (15/7), yield SUN 10 tahun kembali menembus level terendahnya di tahun 2019 yakni 7,08%.
Dari sisi eksternal, sentimen positif seperti ekspektasi penurunan suku bunga acuan AS di bulan ini masih menjadi pemicu tingginya permintaan dari investor pada lelang SUN nanti. Namun, ada satu hal yang bisa menjadi pengganjal, yakni data pertumbuhan ekonomi China di kuartal II-2019 yang hanya mencapai 6,2% (yoy). Hasil ini dapat membuat isu perlambatan ekonomi dunia kembali mencuat.
Terlepas dari itu, Desmon yakin, nilai penawaran yang masuk pada lelang SUN nanti masih bisa di kisaran Rp 30 triliun. Angka tersebut selalu mampu dicapai dalam lelang SUN maupun sukuk negara sejak bulan Juni silam.
Lebih lanjut, dengan potensi nilai penawaran yang besar dan tren penurunan yield SUN yang terjadi, pemerintah berkesempatan besar menyerap dana dalam jumlah yang banyak pada lelang nanti.
“Ini jadi momen bagi pemerintah untuk meraup dana besar dengan beban bunga yang lebih rendah,” kata Desmon.
Begitu pula dari sisi investor. Kondusifnya pasar obligasi dalam negeri, para investor sebenarnya dapat memaksimalkan pembelian SUN di pasar primer, baik untuk seri-seri bertenor pendek maupun tenor panjang.
Desmon pun percaya, ada banyak investor asing yang agresif masuk ke pasar melalui lelang berhubung kurs rupiah dalam tren menguat, bahkan kembali ke area Rp 13.000 per dollar AS.
Sebagai catatan, dalam lelang SUN kali ini, pemerintah menawarkan tujuh seri kepada investor. Diantaranya seri SPN03191017, SPN12200410, FR0077, FR0078, FR0080, FR0079, dan FR0076. Pemerintah sendiri memasang target indikatif senilai Rp 15 triliun dan maksimal Rp 30 triliun pada lelang nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News