Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
Untuk itu, ITIC menargetkan bisa memproduksi tembakau iris 2.000 ton-2.500 ton tahun ini. Jumlah tersebut meningkat dari produksi 2018 yang sebesar 1.950 ton.
Sementara itu, dari segi laba bersih, ITIC mencatatkan penurunan 86,96% yoy menjadi Rp 611,3 juta per September 2019. Padahal, pada periode sama tahun lalu, laba bersih ITIC masih sebesar Rp 4,69 miliar.
Baca Juga: Raup dana Rp 1,2 triliun, begini rencana Uni-Charm (UCID) usai IPO
Menurut Djonny, hal ini disebabkan oleh beban-beban non-operasional yang dibukukan karena perusahaan melaksanakan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun ini.
"Sifatnya hanya sekali saja. Secara operasional kami tidak ada masalah karena laba operasional kami masih tetap solid," kata dia. Ia memperkirakan, laba bersih ITIC pada 2020 akan normal kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News