CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Permintaan dolar AS meningkat, rupiah diprediksi melemah pekan depan


Sabtu, 07 Desember 2019 / 07:05 WIB
Permintaan dolar AS meningkat, rupiah diprediksi melemah pekan depan


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah terhadap dollar AS dalam sepekan terakhir cenderung stabil menguat. Pada pekan depan, pergerakan rupiah diperkirakan moderat dengan kecenderungan melemah lantaran permintaan dollar AS untuk akhir tahun meningkat.

Mengutip data Bloomberg, Jumat (6/12) pukul 17.27 WIB, rupiah menguat 0,22% ke level Rp 14.038 per dollar AS. Di kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau JISDOR, rupiah menguat 0,40% menjadi Rp 14.037 per dollar AS.

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan, pergerakan rupiah dalam sepekan ini cenderung menguat. Hal ini disebabkan tiga hal. Pertama, karena pergerakan dollar AS yang cenderung melemah dan berdampak positif bagi rupiah. Kedua, didukung oleh sentimen mata uang regional yang cenderung menguat terhadap dollar AS.

Baca Juga: Rupiah ditutup menguat ke Rp 14.038 per dolar AS di akhir perdagangan Jumat (6/12)

"Terakhir, penguatan rupiah juga tertolong masuknya dana asing, tercermin dari kepemilikan obligasi oleh asing yang terus meningkat," jelas Lana kepada Kontan, Jumat (6/12).

Untuk sepekan depan, Lana memperkirakan, rupiah akan bergerak moderat dengan kecenderungan melemah di kisaran Rp 14.100 per dolllar AS hingga Rp 14.200 per dollar AS. Faktor penekan rupiah berasal dari kebutuhan dollar AS yang meningkat disetiap bulan Desember.

"Desember permintaan dollar AS meningkat untuk kewajiban pembayaran utang dan pemenuhan kebutuhan akhir tahun," kata Lana.

Baca Juga: Turun tipis, BI mencatat cadangan devisa November 2019 sebesar US$ 126,6 miliar

Lana juga mengatakan, perkembangan perundingan perang dagang antara AS dengan China akan memengaruhi pergerakan rupiah. Apabila kesepakatan batal dicapai di akhir tahun ini, ada potensi pergerakan rupiah akan tertekan cukup dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×