Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Momentum Imlek pun disambut positif oleh emiten batubara domestik. Head of Corporate Communication PT Indika Energy Tbk (INDY) Ricky Fernando mengatakan, permintaan batubara jelang Tahun Baru Imlek masih tinggi. Hal ini didorong antara lain adanya cuaca musim dingin di China yang menyebabkan permintaan batubara meningkat.
Jika dibandingkan tahun lalu, Ricky mengatakan terjadi peningkatan permintaan yang cukup signifikan. Ini karena pada awal 2020 lalu, China melakukan lockdown akibat Covid-19. “Jumlah produksi batubara yang kami ekspor ke China sekitar 35%,” terang Ricky, Jumat (29/1).
Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira menyebut, volume penjualan batubara Adaro Energy ke China pada sembilan bulan pertama 2020 sebesar 13%. Febriati meyakini bahwa fundamental sektor batubara dan energi di jangka panjang tetap kokoh, terutama kepada dukungan aktivitas pembangunan di negara-negara Asia.
“Untuk itu kami fokus terhadap upaya peningkatan keunggulan operasional bisnis inti, meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi, menjaga kas dan mempertahankan posisi keuangan yang solid,” ujar dia, Jumat (29/1).
Baca Juga: APBI mengkhawatirkan dampak lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia
ADRO juga mengikuti perkembangan pasar dengan tetap menjalankan kegiatan operasi sesuai rencana di tambang-tambang milik ADRO, dengan terus berfokus untuk mempertahankan marjin yang sehat dan kontinuitas pasokan ke pelanggan.
Meski demikian, ADRO tidak memungkiri outlook batubara ke depan masih akan menghadapi tantangan. Kebijakan negara-negara importir batubara, khususnya China, dan ketidakpastian ekonomi global akan memengaruhi permintaan emas hitam ini.
Baca Juga: Ketersediaan listrik merosot akibat terkendalanya pasokan batubara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News