kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan baja diproyeksi membaik, Gunung Raja Paksi (GGRP) siap ekspansi


Kamis, 10 Desember 2020 / 16:33 WIB
Permintaan baja diproyeksi membaik, Gunung Raja Paksi (GGRP) siap ekspansi
ILUSTRASI. Pabrik baja PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Salah satu bentuk ekspansi mesin GGRP adalah Light Session Mill (LSM) yang akan meningkatkan level kompetitif GGRP di segmen long product, memproduksi barang secara efisien, meningkatkan produktivitas, dan ramah lingkungan, sehingga akan meningkatkan margin GGRP.

Selain itu, untuk meningkatkan transparansi dan sinergi perusahaan, GGRP juga melakukan transformasi digital yang didukung oleh dua perusahaan teknologi, yakni IBM dan SAP Indonesia. Pekerjaan ini ditargetkan akan selesai pada kuartal ketiga 2021, sehingga nantinya akan menciptakan standardisasi proses dan mekanisme pada kinerja yang terstruktur dan transparan.

Meski tahun depan permintaan baja berpotensi membaik, GGRP tetap mewaspadai ketidakpastian ekonomi global dikarenakan pandemi Covid 19 dan ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS). Budi mengatakan, GGRP akan terus memperhatikan fluktuasi nilai tukar dolar AS dan selalu melakukan pengawasan lindung nilai yang diperlukan seiring dengan impor bahan baku. Selain itu, GGRP juga memastikan  arus kas dan likuiditas tetap lancar.

GGRP membukukan pendapatan senilai US$ 467,48 juta per kuartal ketiga 2020. Realisasi ini menurun 23% dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 610,91 juta.

Baca Juga: Hingga Juni, GGRP sudah penuhi separuh target penjualan baja tahun ini

Perusahaan produsen baja ini pun membukukan kerugian bersih periode berjalan senilai US$ 14,95 juta. Capaian ini berbanding terbalik dari realisasi bottom line GGRP di periode yang sama tahun sebelumnya yang masih membukukan laba bersih senilai US$ 3,1 juta.

Hingga akhir tahun, Budi memproyeksikan GGRP masih akan membukukan kerugian. Hanya saja, perkiraan rugi bersih ini akan lebih rendah dari rugi bersih di 2019 yang sebesar US$ 12,53 juta . “Walaupun di tahun 2020 ada Covid-19, karena ada efisiensi di segala sisi, perkiraan kerugian di bawah US$ 10 juta,” pungkas Budi.

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) targetkan penjualan baja mencapai 1 juta ton di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×