Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kemasan berbahan kertas PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) berupaya memanfaatkan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk mengembangkan pasar ekspornya.
Direktur Pemasaran dan Operasional PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk Herryanto S. Hidayat mengatakan, selama ini perusahaan-perusahaan yang membutuhkan kemasan, memesan kemasan tersebut dari produsen yang berbasis di China.
Akan tetapi, akibat perang dagang, perusahaan-perusahaan ini akan memindahkan pesanannya ke produsen kemasan di Indonesia. Terlebih lagi, mengingat kapasitas Vietnam sebagai saingan terdekat Indonesia sudah mulai terbatas. “Potensi pasar yang akan dipindahkan dari China nilainya sangat besar, bisa mencapai ratusan juta dolar AS per tahunnya,” ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (13/9).
Sebagai awal, SMKL pada tahun ini bekerjasama dengan perusahaan retail AS, Walmart untuk mengekspor 150 kontainer tas belanja Walmart ke negeri Paman Sam tersebut. Nilai kontraknya adalah sekitar US$ 10 juta.
Baca Juga: Melantai di Bursa, Satyamitra Kemas (SMKL) Membidik Kenaikan Kinerja 15%
Sementara itu, pada tahun depan, SMKL akan terus memperluas pasar ekspornya ke AS, serta Kanada dan negara-negara di Eropa. Beberapa perusahaan yang menjadi pelanggan baru potensial SMKL adalah New Balance, Target, dan Nestle.
Produk-produk yang akan dikembangkan untuk menjangkau pasar ekspor yang lebih luas adalah kemasan berbasis offset yang dapat langsung dipakai oleh pelanggannya. Contohnya adalah gift product, seperti gift box, tissue paper, gift wrap, gift bag, dan rigid box, serta paperbag.
Pasalnya, menurut Herryanto, potensi pasar untuk gift product sangat besar, terutama di AS dan Eropa.
Sebagai gambaran, dari pendapatan SMKL per 2018 yang sebesar Rp 2,17 triliun, pasar ekspor secara langsung baru berkontribusi kurang dari 10%.
Sementara itu, bila digabungkan dengan ekspor tidak langsung, yakni yang sudah diisi dengan produk pelanggan SMKL, komposisinya mencapai lebih dari 30%.
Jadi, kemasan tersebut dijual terlebih dahulu ke klien SMKL di dalam negeri untuk kemudian 100% diekspor ke mancanegara. Kemasan-kemasan tersebut digunakan untuk produk seperti sepatu Adidas, New Balance, Ecco, mesin cetak Epson, serta makanan dan minuman dari Mayora Group.
Baca Juga: Melantai, harga saham Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) langung membubung 69,55%
Herryanto optimistis perusahaannya dapat semakin memperluas pasar ekspornya. Alasannya, menurut dia, pemilik brand sepatu dan pakaian akan segera memindahkan sebagian kapasitas produksinya di China ke negara lain.
“SMKL mempunyai potensi yang besar untuk mengambil pasar tersebut karena kapasitas produksi kami sudah siap,” ucap dia.
Ia mengklaim, kapasitas produksi kotak sepatu di SMKL saat ini sudah mencapai 20 juta potong per bulan, sedangkan utilisasinya baru setengahnya.
Sayangnya, Herryanto belum mau menyebutkan berapa target kontribusi penjualan ekspor terhadap pendapatan untuk tahun ini maupun tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News