Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kemasan berbahan kertas PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) menargetkan komposisi penjualan antara produk flexo dan offset dapat berimbang. Sebagai informasi, produk flexo terdiri dari corrugated carton box (kemasan karton bergelombang) dan pre-print untuk kemasan yang berkualitas tinggi.
Sementara itu, contoh produk dari divisi offset adalah folding box, litho laminating, rigid box, gift product, dan paper bag.
Menurut Direktur Pemasaran dan Operasional PT Satyamitra Kencana Lestari Tbk Herryanto S. Hidayat, per akhir 2018, komposisi penjualan kemasan flexo masih mendominasi, yakni sebesar 70% dari total penjualan SMKL. Sementara penjualan kemasan offset sebesar 30% dari total penjualan perusahaan.
“Kami akan meningkatkan penjualan kemasan offset pada tahun-tahun mendatang menjadi berimbang antara 45%-50%,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (13/9).
Hal ini sejalan dengan tujuan SMKL yang akan memperluas pasar ekspornya. Menurut Herryanto, potensi pasar untuk produk offset, terutama gift product di luar negeri sangat besar, khususnya di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa.
Baca Juga: Perluas pasar ekspor, Satyamitra Kencana Lestari manfaatkan perang dagang AS-China
Terlebih lagi, ia melihat perang dagang antara AS-China memperbesar peluang SMKL untuk menjangkau pasar tersebut.
Penyebabnya, perusahaan yang awalnya memesan ke produsen kemasan berbasis di China berpotensi beralih ke pembuat kemasan yang ada di Indonesia.
Sebagai langkah awal, SMKL pada tahun ini bekerjasama dengan perusahaan retail AS, Walmart untuk mengekspor sebanyak 150 kontainer tas belanja ke negeri Paman Sam tersebut. Nilai kontraknya adalah sekitar US$ 10 juta. “Tas belanja tersebut dijual langsung ke konsumen melalui Walmart,” ucap Herryanto.
Sementara itu, untuk pasar dalam negeri, SMKL lebih fokus untuk menjual produk flexo, sebab yang menjadi target pasarnya adalah korporat (business to business).
“Kemasan karton bergelombang dijual kepada industri untuk kemasan produknya sehingga pemasaran yang efisien adalah dalam radius 300 kilometer dari pabrik,” kata dia.
Beberapa perusahaan besar dalam negeri yang sudah menjadi pelanggan SMKL adalah Unilever, Nestle, Indofood, Danone, Mayora, Jco, KFC , C1000, Mondelez, Arwana, Epson, Haier, Panasonic, Sharp, Adidas, New Balance, Oppo, dan Vivo.
Baca Juga: Melantai di Bursa, Satyamitra Kemas (SMKL) Membidik Kenaikan Kinerja 15%
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi penambahan permintaan dari luar negeri maupun dari dalam negeri, SMKL berencana untuk menambah kapasitas produksinya.
Perusahaan ini berencana membangun pabrik baru di Jawa Tengah yang akan memiliki kapasitas pengolahan bahan hingga 150.000 ton per tahun.
Selama ini SMKL mengandalkan satu pabrik yang ada di Balaraja, Tangerang, Banten yang mana utilisasinya mencapai sekitar 80%.
Pabrik yang berdiri di atas lahan 14 hektare dengan bangunan fisik seluas 120.000 meter persegi tersebut juga memiliki kapasitas produksi 150.000 ton per tahun.
“SMKL merencanakan untuk pabrik yang di Jawa Tengah akan menjadi sebesar pabrik yang ada di Balaraja dalam jangka waktu 2020–2025,” ungkap Herryanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News