Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
Adapun pendapatan PWON, anggota indeks Kompas100 ini, naik 1,69% ke Rp 7,20 triliun dari Rp 7,08 triliun. Hal itu terjadi karena kontribusi dari pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan, yang capai Rp 2,46 triliun, disusul penjualan kondominium dan kantor sebesar Rp 3,04 triliun.
Sedangkan pendapatan hotel memberikan kontribusi Rp 508,96 miliar dan penjualan tanah serta bangunan sebesar Rp 466,05 miliar. Dan pendapatan lainnya sebesar Rp 720,48 miliar.
"Berdasarkan revenue per segmen kontribusi terbesar didapatkan dari condo sales dan retail leasing masing masing 40% dan 39%. Sedangkan hotel dan serviced apartments 8%, landed houses 7%, office leasing 4% serta office sales 2%," pungkas dia.
Minarto menambahkan, komposisi pendapatan tahun 2019 terdiri atas 51% recurring revenue dan 49% development revenue, konsisten dengan strategi Perseroan untuk tumbuh dengan komposisi pendapatan yang berimbang antara recurring dan development revenue.
Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) membukukan marketing sales Rp 500 miliar di semester I-2020
Recurring revenue PWON tahun 2019 mencapai Rp 3,69 triliun naik 6,5% dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp 3,46 triliun. Ini ditunjang antara lain kenaikan pendapatan organik dari pusat-pusat perbelanjaan ritel dan hotel-hotel existing Perseroan.
Development revenue PWON di tahun lalu mencapai Rp 3,50 triliun, di mana apartemen Benson dan La Viz yang berada di kawasan Pakuwon Mall dan apartemen Amor di East Coast Mansion sudah mulai ada pengakuan penjualan, sedangkan tahun lalu sebesar Rp 3,613 triliun.
"Pengeluaran belanja tahun 2019 yang telah dikucurkan oleh perusahaan mencapai Rp 1,82 triliun untuk membiayai proyek-proyek konstruksi Kota Kasablanka Phase 2, Tunjungan Plaza 6, Pakuwon Mall phase 3,4 dan 5, East Coast Mansion serta pembelian tanah," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News