kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkembangan kasus Asabri akan memperberat pergerakan saham-saham ini


Kamis, 04 Februari 2021 / 07:25 WIB
Perkembangan kasus Asabri akan memperberat pergerakan saham-saham ini


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Tidak jauh berbeda, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengungkapkan, perkembangan kasus Asabri seharusnya menjadi sentimen pemberat bagi saham-saham yang tercatat dalam portofolionya. Sebab, kasus ini membentuk citra Asabri sebagai bandar, sementara saham-saham portofolionya sebagai saham gorengan. 

Terkait beberapa saham dalam portofolio Asabri yang masih menguat, Reza mengaku hal tersebut tidak inline atau beriringan dengan perkembangan kasus. Menurut dia ada sentimen lain yang mengerek saham-saham itu, misal INAF dan KAEF yang saat ini dipandang cukup murah dibanding ketika menyentuh harga Rp 7.000-an.  Ini mendorong pelaku pasar untuk kembali mengoleksinya. Di sisi lain, ada sentimen soal vaksinasi yang masih berlangsung. 

Sementara terhadap sahan-saham yang mentok di harga Rp 50, Reza menyarankan untuk wait and see sambil menunggu sentimen-sentimen yang bisa menggerakkan. Misalnya saja, kabar mengenai investor yang berpotensi masuk ke saham tersebut ataupun berita lainnya. Setelahnya, baru akan lebih terlihat prospek saham-saham gocap itu ke depan.

 Baca Juga: Soal potensi tuntutan kepada tersangka Asabri, Kejagung: Masih tahap penyidikan

Untuk saham-saham di luar gocap, Reza mengingatkan investor untuk memperhatikan fundamentalnya dan isu yang beredar di pasar. Reza tidak memungkiri, tanpa fundamental yang baik, pelaku pasar sebenarnya bisa memanfaatkan kenaikan harga karena sentimen berita positif

"Cuma risikonya saham-saham yang responsif atau rentan pemberitaan itu biasanya sifatnya short term. Jatuhnya lebih ke trading," ungkap dia, Rabu (3/2). Jika tertarik trading, Reza menekankan agar investor memiliki rencana trading yang pasti, seperti target harga untuk masuk maupun keluar. Ia juga mengingatkan, jangan melakukan trading karena ikut-ikutan. 

Baca Juga: Kerugian negara dalam kasus Asabri ditaksir mencapai Rp 23,73 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×